Remehkan Kaos #GantiPresiden2019, Jokowi Lupa Jadi Presiden Karena Kemeja Kotak-kotak

Remehkan Kaos #GantiPresiden2019, Jokowi Lupa Jadi Presiden Karena Kemeja Kotak-kotak

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai angkat bicara terkait pernyataan Presiden Joko Widodo dalam menanggapi kaos #GantiPresiden2019.

Menurutnya, Jokowi tidak boleh menganggap remeh persoalan kaos tersebut. Apalagi, Jokowi terpilih menjadi presiden RI dari kemeja kotak-kotak. 

"Jokowi sendiri pun kaos kotak-kotak jadi jangan anggap kaos yang berbicara, tetapi itu semangat bagaimana mereka mengakumulasikan diri, menyatukan kehendak melalui simbol yang menyatakan bahwa kita sedang ingin mengganti presiden," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin, (9/4).

Pigai menjelaskan, tagar ataupun kaos #GantiPresiden2019 adalah tanda bahwa masyarakat sebagai pemegang kedaulatan menginginkan sosok presiden yang baru. 

"Oleh karena itu kalau pemegang kedaulatan menyampaikan untuk ingin mengganti seorang presiden yang dulu pernah diberikan kedulatan dan menarik kembali memberikan pada orang lain itu merupakan hak asasi," jelasnya.

"Hak right to self determination. Hak untuk menentukan nasib, termasuk menentukan nasib pemimpin. Kenapa, kita memilih pemimpin tidak hanya untuk menjadikan dia jadi presiden tetapi menentukan arah perjalanan bangsa indonesia lima tahun ke depan," demikian Pigai.

Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu memberikan komentar terkait kaos dan tagar #GantiPresiden2019. Dirinya menilai kaos tidak bisa turunkan presiden dan urusan mengganti presiden itu kedaulatan rakyat dan Allah SWT.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita