Rebutan Cawapres Jokowi Diprediksikan Bakal Diwarnai Keributan

Rebutan Cawapres Jokowi Diprediksikan Bakal Diwarnai Keributan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Bursa cawapres Joko Widodo pada Pilpres 2019 menjadi rebutan partai politik pendukung Jokowi. Rebutan posisi cawapres itu bakal diwarnai keributan, mengingat ngototnya keinginan parpol pendukung Jokowi menyorongkan jagoannya.

Prediksi itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (02/04). “Saat ini sudah terlihat keributan antar tokoh partai pengusung Jokowi. Ada persaingan menguat di kubu Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy dan Airlangga Hartarto,” ungkap Muslim.

Diantara bakal cawapres Jokowi yang muncul di publik, Muslim menilai, Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah melangkah lebih maju. 

"Airlangga Hartarto sudah menelikung dengan menemui Jokowi di Istana Bogor. Jokowi sendiri memakai kaos kuning saat bertemu Hartarto," kata Muslim.

Menurut Muslim, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sendiri sudah mendapat dukungan dari kalangan NU untuk menjadikan cawapres Jokowi. Posisi Cak Imin itu akan membuat PDIP maupun Megawati Soekarnoputri kesulitan mengambil sikap.

"PDIP dan Megawati serba sulit dalam menghadapi PKB ini, karena punya basis massa yang kuat," papar Muslim Arbi.

Di sisi lain, kata Muslim, Golkar juga mempunyai orang kuat yang dekat dengan Jokowi yaitu Luhut Panjaitan. "Tentunya Luhut punya kepentingan menempatkan kader Golkar sebagai cawapres Jokowi," jelas Muslim.

Sedangkan Ketua Umum PPP Romahurmuziy juga berambisi menjadi cawapres. "Terlebih lagi PPP punya ulama kharismatik KH Maimoen Zubair. PDIP, Megawati punya hubungan baik dengan Mbah Maimoen terutama di Pilkada Jateng di mana putra Mbah Maimoen, Taj Yasin menjadi pendamping Ganjar Pranowo," pungkas Muslim. [ito]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita