www.gelora.co - Polemik terkait insiden mobil milik aktivis Ratna Sarumpaet yang diderek Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta belum selesai. Sebab, Ratna masih tidak terima dengan perlakuan oknum Dinas Perhubungan (Dishub) DKI kepada dirinya.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa oknum Dishub DKI yang menderek mobilnya itu menyalahi UU tentang Lalu Lintas. Ini lantaran saat mobilnya diderek, Ratna mengaku tidak melihat ada satupun polisi di lokasi.
"Dalam UU Lalu Lintas, penderek lalu lintas harus didampingi Polisi," tegas Ratna kepada wartawan, Kamis (5/4).
Tak hanya itu, Ratna juga merasa dirinya sudah diejek-ejek oleh oknum Dishub tersebut. Dia mengatakan bahwa dirinya masih berada di daam mobil saat petugas menderek kendaraannya.
Dia sempat berteriak. Tapi teriakannya tidak diindahkan oleh petugas Dishub. Parahnya lagi, sebelum menderek, oknum petugas sama sekali tidak mengetuk kaca mobil untuk sekadar memberi tahu.
"Nggak ada (ketuk kaca mobil). Orang saya teriak manggil aja nggak dipedulikan. Saya mungkin besok mau ajukan somasi," ancamnya.
Namun demikian, Ratna mengaku akan terlebih dahulu mempelajari somasi ini bersama dengan para pengacaranya.
"Saya kan pakai lawyer dipelajari dong. Jadi gini lho kalau, apalagi kalau nggak yakin bahwa kita itu benar, jangan sombong, pejabat itu jangan sombong," demikian Ratna.[rmol]