Presiden PKS: Prabowo Tolak Permintaan Luhut Jadi Cawapres Jokowi

Presiden PKS: Prabowo Tolak Permintaan Luhut Jadi Cawapres Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Presiden PKS Sohibul Iman menyebut Luhut Binsar Pandjaitan sebagai utusan Joko Widodo (Jokowi) untuk melobi Prabowo Subianto. Lobi itu agar Ketua Umum Partai Gerindra itu sudi berpasangan dengan Jokowi tahun depan dalam Pemilihan Presiden-Wakil Presiden.

Namun, Sohibul menyebut Prabowo selalu menolak. Ada 2 jawaban Prabowo yang diingat betul oleh Sohibul setiap kali bertemu Luhut.

"Beliau (Prabowo) sampaikan kepada saya, beliau menjawab 'Itu tidak mungkin, tidak mungkin'," kata Sohibul di sela acara senam dan jalan sehat dalam rangka Milad PKS yang ke-20 di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2018).

Sohibul mengaku selalu diceritakan Prabowo tentang pertemuannya dengan Luhut. Dalam setiap pertemuan itu, menurut Sohibul, Prabowo selalu menolak.

"Ada juga jawaban beliau saya kira sangat mencerminkan firm bahwa beliau tidak mau, adalah ketika diminta lagi, dan Pak Luhut katanya mengatakan, 'Wo, udah kalau kamu jadi cawapresnya Pak Jokowi, ini nanti semua bereslah gampang. Capres cawapres ini dengan mudah bisa direalisasikan. Presidennya Jokowi dan Wapresnya kamu', katanya gitu," kata Sohibul.

"Tapi apa jawaban Pak Prabowo? 'Bang abang jangan underestimate bahwa kalau Jokowi dengan Prabowo bersatu, itu belum tentu belum tentu ada yang bisa mengalahkan. Nanti pasti ada calon yang bisa mengalahkan dan kalau Jokowi-Prabowo kalah oleh calon yang tidak diperhitungkan atau underdog, itu lebih memalukan. Seperti di DKI'. Itu jawaban beliau 2 kali. Karena itu saya yakin Pak Prabowo tidak mungkin mau dibujuk," sambung Sohibul panjang lebar.

Baik Prabowo maupun Jokowi saat ini telah dideklarasikan sebagai calon presiden. Jokowi didukung PDIP, Hanura, PPP, NasDem, Golkar, dan PKB. Sedangkan, PKS dan Gerindra merapat ke Prabowo. Sementara 2 parpol lain, PAN dan Demokrat belum memutuskan akan merapat ke poros mana. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita