Prabowo: Nyesel juga Gue enggak Kudeta Dulu, Lihat Negara Begini Sekarang

Prabowo: Nyesel juga Gue enggak Kudeta Dulu, Lihat Negara Begini Sekarang

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Prabowo Subianto saat berpidato di di Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat

www.gelora.co - Setelah menyebut pemerintahan banyak diisi elit goblok, serakah dan bermental maling, Prabowo Subianto kembali membuat pernyataan kontroversial.

Kali ini, ia mengaku menyesal tak melakukan kudeta sejak dulu saat dirinya masih berkarir di TNI.

Demikian disampaikan mantan menantu Presiden Soeharto itu dalam pidato di hadapan para pendukungnya di Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/4/2018).

Di hadapan para pendukungnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu bercerita saat dirinya maju di tiga Pilpres sebelumnya.

Ia berkata, kalau sampai dirinya empat kali maju dalam Pilpres, dianggap tidak demokratis dan memiliki bakat dikatator.

Bahkan, ia juga mengaku pernah dianggap hendak berkhianat dengan melakukan kudeta.

“Terus terang saja, dalam hati nyesel juga gue enggak kudeta dulu. Lihat negara begini sekarang,” katanya.

Akan tetapi, kudeta dimaksud tak pernah dilakukannya karena ia masih berpegang pada demokrasi dan perundangan.

“Tetapi saya buktikan, bahwa saya percaya pada demokrasi, pada UUD 1945,” tegas dia.

Mantan menantu Presiden Soeharto itu menyebut, pilihannya dengan menerjuni duni politik bertujuan untuk memperbaiki kehidupan bermasyarakat.

Sebab, tanpa melalui jalur politik, mustahil untuk memperbaiki keadaan dan kondisi yang ada.

“Kadang-kadang ketemu senior orang hebat dan dihormati, tapi selalu katakan, saya harus berdiri di atas semua golongan,” lanjutnya.

Untuk diketahui, Prabowo tercatat pernah memiliki jabatan startegis di TNI dengan menjabat sebagai Danjen Kopassus sampai Pangkostrad.

Ia juga pernah menjadi bagian dari keluarga Cendana yang berkuasa di Indonesia selama 32 tahun melalui Soeharto sebelum akhirnya lengser pada Mei 1998 silam.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintahan saat ini banyak diisi elit-elit yang tak pantas menjabat.

Ia mengistilahkan elit dimaksud sebagai elit yang goblok, serakah dan bermental maling.

Akibatnya, banyak kepentingan dan kesejahteraan rakyat jadi terabaikan.

Para elit goblok, serakah dan maling itu, katanya, melanggar Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 soal pengelolaan sumber daya alam (SDA).

Pernyataan ini disampaikan saat berpidato di Gedung Istana Kana Cikampek, Sabtu (31/3/2018) kemarin dalam safari politiknya.

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa elit yang ia maksud adalah seluruh unsur dan lapisan pimpinan yang paling terdidik di Indonesia.

Elit tersebut, katanya, bukan hanya ada di partai-partai politik. Melainkan juga di berbagai bidang lainnya.

“Apa arti elit? Alit artinya unsur-unsur pimpinan, lapisan-lapisan pimpinan, orang-orang yang paling terdidik di bangsa itu,” jelasnya.

Selain unsur pimpinan dan golongan paling terdidik dimaksud, Prabowo juga menyebut bahwa para ulama dan tokoh agama itu juga adalah elit.

“Para kyai, para tokoh agama. Ya elit, tapi di bidang agama,” lanjutnya.

“Anda pemimpin, anda punya pengaruh, Anda bisa mengajar, begitu pula elite cendikiawan dan elite lainnya,” bebernya. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita