www.gelora.co - Dai sekaligus Founder Jamaah Kajian Hilmiyah mengatakan jika dirinya belum tentu akan mendukung Prabowo meskipun sudah dideklarikasikan menjadi calon presiden (capres) 2019.
Dirinya mengatakan masih akan menunggu hasil musyawarah ulama, terutama suara Habibana.
Hilmi juga menampik anggapan politik praktis.
Hal ini ia ungkap melalui akun Twitter pribadinya, @Hilmi28 sebagai berikut:
"Walau Pak @prabowo sudah resmi diusung Gerindra untuk jadi Capres 2019, saya belum tentu mendukung & mengajak jamaah saya untuk memilih beliau.
Prinsip saya masih sama, tetap akan menunggu hasil musyawarah Ulama terutama suara Habibana.
Jadi jelas ya, kepentingan kami bukan politik praktis, tapi untuk Ummat."
Walau Pak @prabowo sdh resmi diusung Gerindra utk jd Capres 2019, sy blm tentu mendukung & mengajak jamaah sy utk memilih beliau. Prinsip sy masih sama, ttp akn menunggu hasil musywrah Ulama terutama suara Habibana. Jd jelas ya, kepentingan kami bkn politik praktis, tp utk Ummat.— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) April 13, 2018
Kicauan Hilmi ini lantas diunggah ulang oleh Kadiv Advokasi Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya, Ferdinand juga mengatakan jika dirinya berharap Prabowo dapat mengurungkan niatnya menjadi capres.
Melalui akun Twitter pribadinya, @LawanPolitikJKW dirinya mengatakan:
"Andaikan pak @prabowo iklas ingin bangsa ini maju, kami sangat berharap beliau mengurungkan niat nyapres dan kemudian bersama-bersama membentuk koalisi untuk mencapreskan pemimpin baru.
Hanya ini cara yg paling tepat untuk mengganti presiden, dan saya pikir akan terbentuk kekuatan besar."
Andaikan pak @prabowo iklas ingin bangsa ini maju, kami sgt berharap beliau mengurungkan niat nyapres dan kemudian bersama2 membentuk koalisi untuk mencapreskan pemimpin baru.Hanya ini cara yg paling tepat utk mengganti presiden, dan sy pikir akan terbentuk kekuatan besar. pic.twitter.com/XLhScFpvC2
— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) April 13, 2018
Dirinya justru berharap jika Partai Gerindra dan Partai Demokrat bisa membentuk koalisi.
Menambahkan, Ferdinand kembali menegaskan kalimatnya perihal tujuan utama ganti presiden.
"Ini bkn masalah jagoan partai Demokrat. Tapi kesamaan tujuan utk ganti presiden.
Jika serius mau ganti presiden, usulan saya layak dipertimbangkan."
Ini bkn masalah jagoan partai Demokeat. Tp kesamaan tujuan utk ganti presiden.Jika serius mau ganti presiden, usulan sy layak dipertimbangkan. https://t.co/SSAzUrHEwT
— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) April 13, 2018
[tn]