Polri Akui Sudah Maksimal Ungkap Kasus Novel

Polri Akui Sudah Maksimal Ungkap Kasus Novel

Gelora News
facebook twitter whatsapp



www.gelora.co - Meski telah genap satu tahun, kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum bisa terungkap.

Polri yang menangani kasus ini mengaku telah bekerja maksimal di tengah sorotan publik yang hingga kini belum ditemukan siapa aktor dan dalang di balik penyiraman itu.

"Menunjukkan kerja keras yang sangat signifikan sampai hari ini ya, lebih dari 80 saksi sudah kita periksa," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (11/4).

Dari hasil pemeriksaan 80 saksi itu, penyidik telah mendapatkan petunjuk juga keterangan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, ucap mantan Kapolres Jakarta Utara ini, Kepolisian terus bergerak ke depan dalam upaya mengungkap peristiwa yang menyebabkan mata kanan Novel buta.

"Artinya tim bergerak maju ke depan progres gitu kan sketsa wajah sudah kita sebar, upaya lain hotline sudah kita bentuk, berbagai informasi-informasi dari masyarakat sudah ada kita sudah jemput bola untuk informasi itu, ada yang korelasinya tapi juga ada yang tidak ada korelasinya," bebernya.

Saking seriusnya, lanjut Iqbal, Polri telah meminta kepada KPK untuk membantu dengan membentuk tim guna melakukan koordinasi tukar menukar informasi.

"PMJ (Polda Metro Jaya) dari langkah awal kalau ada titik 0 kita sudah melangkah hampir titik 100 lebih untuk ungkap penyerangan terhadap saudara NB," tuturnya.

Persoalan mengapa kasus ini lama, menurut Iqbal, hal itu tidak menjadi acuan, pasalnya ada kasus yang mudah diungkap ada yang susah.

"Tidak bisa dipukul rata dong. Ada yang di Jaktim cepat terungkap, tapi banyak juga yang lama, kayak (kasus) Akseyna. Bahkan di Paris International, Malaysia Airlines belum terungkap, memang tingkat kesulitannya berbeda-beda, tapi yang harus dicatat bahwa kepolisian dalam hal ini PMJ bergerak sangat maju ke depan," pungkas Iqbal. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA