Penjelasan Polri soal Polisi Dilibatkan Bagi-bagi Sembako Jokowi

Penjelasan Polri soal Polisi Dilibatkan Bagi-bagi Sembako Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pelibatan polisi dalam pembagian sembako Presiden Jokowi di Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan. Polri mengatakan pelibatan anggotanya itu hanya untuk membantu.

"Itu membantu. Jadi tim dari Presiden menitipkan, karena nggak sempat beliau, nggak sempat membagikan sendiri maka dititipkan demi keamanan. Maka diberikan kartu itu," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Hotel Diradja, Jl Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018).

Setyo menilai, lebih aman jika pembagian itu diawasi TNI dan Polri. Sembako juga akan sampai ke sasaran.

"Saya sudah konfirmasi ke Polda Jabar. Itu bahan (sembako) itu sudah dikirim, tapi tidak sempat dibagikan. Maka dititipkan ke Koramil dan Polsek untuk membagikan. Dari segi keamanan lebih baik dibagikan, diawasi TNI-Polri untuk sampai kepada sasaran," sambung Setyo.

Menurut Setyo, pelibatan TNI-Polri sah-sah saja karena Jokowi merupakan presiden. Dia menilai tak ada masalah dari keterlibatan anggotanya dalam bagi-bagi sembako Jokowi.

"Untuk mengamankan saja. Kan sekarang (Jokowi) presiden kita. Nggak ada masalah," imbuh Setyo.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyoroti dilibatkannya aparat dalam pembagian sembako yang seolah seperti kampanye itu. Taufik pun mengartikan pembagian sembako tersebut sebagai salah satu bentuk kampanye yang dilakukan Jokowi.

Namun dia mengatakan, belum ada aturan di dalam Peraturan KPU (PKPU) yang mengatur pelibatan aparat negara dalam kegiatan kampanye.

"Saya tidak mengatakan sah-sah saja, belum ke sana. Tapi tentunya kalau sudah melibatkan aparat (tidak boleh), sungguhpun itu belum dimasukkan di dalam aturan PKPU," kata Taufik di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan bantuan yang diberikan Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya bukan bersifat kampanye. Bantuan presiden sudah ada dari pemerintahan sebelumnya.

Hal ini menjawab tudingan soal bantuan sembako dari Jokowi sebagai kampanye yang tengah jadi viral. Foto dan video yang viral itu berupa kupon sembako bercap Polres Sukabumi-Polsek Palabuhanratu, tas bertulisan 'Bantuan Presiden', hingga video polisi dan anggota TNI yang membagikan tas tersebut.

"Sebelum pemerintahan ini juga sudah seperti itu, dulu warnanya gini, sekarang warnanya gini," jelas Moeldoko di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/4). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita