Penggusuran Kampung Akuarium Tidak Kedepankan Keadilan Sosial

Penggusuran Kampung Akuarium Tidak Kedepankan Keadilan Sosial

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menegaskan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov di Kampung Akuarium saat ini merupakan contoh nyata keberpihakan negara ke masyarakat kecil.

"Di tempat ini menjadi bukti bahwa keberpihakan kepada warga keberpihakan kepada konstitusi itu bukan diwujudkan dalam kata-kata tapi diwujudkan dalam perbuatan," katanya dalam sambutan peringatan dua tahun penggusuran di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (14/4).

Dua tahun yang lalu, semasa menjabat sebagai Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memang pernah memerintahkan jajarannya untuk menggusur kampung yang dihuni oleh para nelayan itu pada 11 April 2016 lalu. 

Ahok ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu akses dan tempat wisata religi di Luar Batang dan Pasar Ikan. Seluruh kawasan masuk dalam proyek revitalisasi kawasan Kota Tua Batavia dan Pelabuhan Sunda Kelapa. 

Namun saat ini, setelah kepemimpinan berganti, Anies Rasyid Baswedan justru ingin kembali membangun Kampung Aquarium. Konkretnya, Pemprov sudah membangun beberapa tempat tinggal sementara atau shelter bagi warga yang kebanyakan nelayan itu. Selanjutnya, Pemprov berencana membangun tempat tinggal permanen bagi mereka.

Anies sempat menangis saat melihat rumah warga ibu kota digusur oleh pemerintah sebelumnya.

"Tempat ini menjadi contoh kalau kita tengok ke belakang, dua tahun yang lalu ketika peristiwa ini (penggusuran) terjadi, tidak ada hati nurani manusia yang tidak menangis menyaksikan peristiwa di sini. Semua kewarasan tidak bisa menerima apa yang kita lihat di tempat ini. Akal sehat hati nurani harus dikunci untuk bisa mengerjakan apa yang terjadi di tempat ini," ujar Anies.

Meski demikian, Anies menekankan bahwa penggusuran Kampung Akuarium tak boleh dilupakan. Sebab kejadian tersebut merupakan pelajaran penting bagi semua pihak. Dimana semua aparat Pemprov harus paham bahwa membangun Jakarta haruslah didasarkan atas perintah konstitusi, yakni keadilan sosial.

"Kalau tidak mau pegang kata kunci itu (keadilan sosial), tak usah menjadi bagian dari gubernur sekarang. Tadi saya sambil jalan ke sini sambil buka rekaman kejadian kemarin. Ke depan kita harus membangun kota secara baru, suatu kota yang sepenuhnya dibimbing oleh garis konstitusi dan garis kepentingan warga," imbuhnya.

Anies sangat ingin Jakarta bisa menjadi kota yang maju dengan mengedepankan prinsip keadilan sosial.

"Bukan kemajuan yang menyingkirkan mereka yang ada di lapis bawah. Sebaliknya kemajuan yang akan menghidupi kehidupan sosial dan akan membawa warga dalam hidup bahagia. Bahagia apa? Lahir dan batin," tandasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita