Pengamat: Prabowo Suka Berikan Sinyal-Sinyal Membingungkan

Pengamat: Prabowo Suka Berikan Sinyal-Sinyal Membingungkan

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Hendri Satrio

www.gelora.co - Saat meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra dan PKS pada Jumat (27/4) malam lalu, Prabowo Subianto menyatakan akan bersiap untuk memberikan tongkat kepemimpinan kepada generasi muda. Pengamat politik serta pendiri lembaga survei Kedai Kopi Hendri Satrio menilai hal itu merupakan sebuah sinyal yang membingungkan, apalagi bila dilihat dalam konteks Pilpres 2019.

"Kalau itu dalam konteks capres, saya kira Prabowo ini memang suka memberikan sinyal-sinyal membingungkan ya. Kemarin dikatakan akan maju, dan para kadernya seperti Fadli Zon, Riza Patria juga  mengatakan Prabowo yang menjadi capres," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (29/4).

Dengan adanya ungkapan tersebut, hal itu juga memiliki kemungkinan bahwa Prabowo tak akan melengang dalam kontestasi Pilpres 2019. Ia pun menyebutkan beberapa nama yang memungkinkan untuk menggantikan Prabowo untuk menjadi capres.

"Ya, bisa saja. Ada beberapa nama seperti Abraham Samad dan juga Anies Baswedan. Mereka semua lebih muda dari Prabowo. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Prabowo yang akan memberikan tongkat kepemimpinan kepada yang lebih muda darinya," jelasnya.

 mengatakan alasan mengapa nama-nama itu yang mungkin saja menggantikan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2019. Nama-nama tersebut, kata dia, merupakan nama yang memiliki 'wow factor'.

Artinya, sosok-sosok yang disebutkan tersebut dapat menarik perhatian masyarakat dan dapat menandingi elektabilitias Jokowi. Sehingga mampu menyaingi Jokowi dalam Pilpres 2019. "Mereka harus mencari nama-nama yang memiliki 'wow factor', agar bisa menandingi Jokowi. Dan saya kira nama seperti Abraham Samad dan Anies Baswedan memiliki faktor 'wow' tersebut dan nama-nama ini adalah sosok-sosok baru yang belum pernah diperhitungkan," jelasnya..

Sementara, di dalam internal Partai Gerindra sendiri, menurutnya, tak ada nama lain yang dapat menggantikan Prabowo Subianto. "Di Gerindra tidak ada kader lagi. Kecuali, mereka harus memaksakan Sandiaga Uno untuk maju," ucapnya. [rol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita