Nasdem Bela Sukmawati soal Puisi: Jangan Campur Politik dengan Seni

Nasdem Bela Sukmawati soal Puisi: Jangan Campur Politik dengan Seni

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Puisi Sukmawati Soekarno bertajuk 'Ibu Indonesia' yang dibawakan dalam peragaan busana Anne Avantie mendapat kecaman dari berbagai pihak. Pasalnya, puisi tersebut dianggap melecehkan syariat Islam.

Sukmawati pun diancam akan si-Ahok-kan oleh berbagai pihak. Menanggapi hal tersebut, Sekjen NasDem Johnny G Plate menilai seharusnya masalah politik dengan seni dipisahkan. Ia menilai yang dilakukan Sukmawati hanyalah bagian dari karya seni.

"Kita ini jangan mencampur-adukkan politik dan seni. Politik dan artis, politik jangan dicampuradukkan," tegas Johnny di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (3/4).

Ia mengaku, saat pertama kali membaca sajak tersebut ia langsung membayangkan seorang seniman yang tengah mengekspresikan seninya. Karya seni tersebut, merupakan manifestasi dari perasaan sang seniman.

"Saya melihat itu sebagai karya seni dan karya seni itu akan berguna untuk masyarakat, tergantung sisi pandang. Sisi positif dari sisi pandangnya," jelasnya.

"Semua karya seni kalau dilihat dari sisi negatif ada banyak negatifnya. Tapi kalau karya seni dilihat dari sisi positif ada banyak sisi positifnya," imbuhnya.

Ia juga enggan memberikan pendapat soal tudingan penistaan agama yang disematkan. Sebab, menurut Johnny, yang bisa menilai hal tersebut hanyalah orang yang kompeten di bidang agama.

"Saya hanya bisa melihat itu sebagai karya. Contoh, karya seni lain pada saat pelukis melukiskan wanita tanpa busana," tambahnya.

Dalam lukisan tersebut, bisa saja orang menilai hal itu sebagai bentuk merendahkan manusia dan menodai agama. Namun, jika dilihat dari sisi seni, bisa disebut apresiasi sang seniman terhadal sosok perempuan.

"Nah, sisi mana yang kkta pakai terhadap karya seni? Saya tetap melihat puisi Sukma adalag karya seni," tandasnya. [kmp]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA