Menko Darmin : Rasio Utang RI Paling Rendah dibanding Negara Layak investasi Lainnya

Menko Darmin : Rasio Utang RI Paling Rendah dibanding Negara Layak investasi Lainnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pengelolaan utang Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini membuat lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menaikkan peringkat utang Indonesia.

Darmin menjelaskan, di antara negara-negara dengan peringkat investment grade, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) termasuk yang paling rendah. Saat ini rasio utang tersebut berada di bawah 30 persen terhadap PDB Indonesia.

"Pertama, antara negara-negara investment grade, Indonesia itu negara yang paling rendah utangnya terhadap PDB-nya, di bawah 30 persen. Sementara yang di sana 39 persen atau 35 persen. Pokoknya mereka bilang di bawah rata-rata negara yang investment grade," ujar Darmin, di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (14/4).

"Sehingga dianggap cukup. Ke depannya mereka masih percaya utang pun komentarnya sangat positif," tambahnya.

Lembaga pemeringkat internasional seperti Moody's tidak akan sembarang memberikan penilaian terhadap sebuah negara. Lembaga tersebut mempertaruhkan reputasinya saat memutuskan untuk menaikkan peringkat sebuah negara, termasuk bagi Indonesia.

"Lembaga rating yang besar itu selalu mempertaruhkan reputasi mereka kalau menaikkan rating suatu negara. Itu dia sudah dikaji dalam-dalam dan dia sudah datang ke sini untuk mengeceknya. Jadi kita sudah duduk dan melakukan kajian dengan menteri dan BI (Bank Indonesia) atas dasar evaluasi data, informasi dan lain-lain. Itu data sekunder juga, mereka yang menentukan apakah kita naik atau tidak," ujar dia.

Dalam penilaiannya, lanjut dia, Moody's percaya dengan upaya pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas perekonomian melalui kebijakan fiskal dan moneternya. Oleh sebab itu, Darmin mengaku heran jika ada pihak-pihak yang masih tidak percaya soal kondisi ekonomi dan utang Indonesia yang terus membaik.

"Secara moneter dia bilang apa saja? Cukup punya kemampuan adaptif terhadap situasi sehingga punya ketahanan moneter. Artinya cukup resilient artinya bisa dikendalikan, ujar Darmin.

Mantan Dirjen Pajak tersebut menambahkan, Moodys juga menilai kalau Indonesia punya kemampuan adaptif terhadap situasi termasuk di fiskal. Tak hanya itu Moodys juga melihat kemampuan di sektor riil dan sebagainya. "Artinya apa? paling tidak yang bisa kita katakan adalah lembaga rating internasional saja percaya. Aneh kalau ada orang yang tidak percaya," tandasnya.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita