Marsudi Syuhud: Ada Makna dan Fakta dari puisi Sukmawati

Marsudi Syuhud: Ada Makna dan Fakta dari puisi Sukmawati

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud menilai puisi Ibu Indonesia yang dibacakan Sukmawati Sukarnoputri adalah fakta yang terjadi di Indonesia. Ia mengatakan, saat ini memang masih ada sebagian masyarakat beragama Islam yang tidak mengerti ajaran agamanya sendiri.

"Puisi bisa jadi kritik dan bisa jadi pendorong. Ada makna dan fakta yang muncul dari puisi yang dibacakan Sukmawati tersebut," kata Marsudi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/4).

Ia menggambarkan, di Indonesia masih ada yang senang dengan gaya berpakaian kebaya dan sari konde daripada menggunakan cadar. Ada juga masyarakat lainnya yang lebih menyukai cadar daripada sari konde.

Selain itu, di Indonesia ada yang lebih menyukai suara azan daripada lagu-lagu atau kidung. Sementara itu ada pula masyarakat yang lebih menyukai mendengarkan kidung daripada azan yang berkumandang. Oleh karena itu, Marsudi berharap masyarakat Muslim bisa lebih bijak menyikapi kejadian ini.

"Bukan kemudian marah-marah mengatasnamakan dakwah," ujar Marsudi.

Sebaliknya, Marsudi mengatakan seharusnya umat Islam bisa membimbing sesama umat yang belum mengerti syariat Islam, bukan justru melaporkan ke polisi terkait kekhilafan yang dilakukan umat Islam lainnya. "Kita selalu menyalahkan yang belum punya hidayah. Ada yang bilang, kalau tidak tahu syariat Islam ya belajar. Tapi kalau dia belum dapat hidayah ya sulit belajar sendiri. Oleh karena itu, umat Islam seharusnya lebih aktif mendekati mereka supaya mereka mau belajar," kata Marsudi.

Menurut dia, dalam dakwah Islam ada dua unsur yang harus saling bersinergi. Unsur tersebut adalah pengajar dan orang yang belajar. Ia mengatakan, dalam hal tersebut pengajar harus lebih aktif dalam berdakwah sehingga bisa mengambil hati orang yang belum paham syariat Islam. [rol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita