Lebih Ekstrim Lagi! Relawan Sadar Kampanyekan Gerakan Asal Bukan Jokowi

Lebih Ekstrim Lagi! Relawan Sadar Kampanyekan Gerakan Asal Bukan Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Menjelang Pilpres 2019, kampanye hashtag atau tanda pagar (tagar) #2019PresidenBaru dan #2019GantiPresiden semakin masif. Kini, sosialisasi untuk melawan petahana Joko Widodo lebih ekstrim lagi.

Adalah Komunitas Relawan Sadar (KORSA) yang akan masifkan kampanye presiden baru dan ganti presiden menjadi gerakan asal bukan Jokowi (#2019AsalBukanJokowi).

Kordinator KORSA Amirullah Hidayat mengatakan gerakan 2019 presiden baru dan 2019 ganti presiden adalah suatu bukti ungkapan jeritan rakyat yang sudah muak dengan tindakan dan kebijakan rezim saat ini. Akibat kebijakan dan tindakan pemerintahan kehidupan rakyat menderita, kedaulatan negara tergadai.

"Maka kami akan masifkan gerakan ini menjadi Gerakan Asal Bukan Jokowi. Dengan gerakan ini nantinya siapa pun lawan Jokowi dalam Pilpres akan mudah mengalahkan Jokowi walaupun seandainya berhadapan dengan kotak kosong," ujar Amirullah.

KORSA akan mensosialisasikan Gerakan Asal Bukan Jokowi karena mereka menilai kalau rakyat mau sejahtera dan negeri bermartabat tidak ada pilihan lain, wajib kalahkan Jokowi. Sebab bila Jokowi dibiarkan memimpin negara ini dua periode sungguh akan berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara.

"Maka kami akan bergerak memasifkan Gerakan Asal Bukan Jokowi ini di tengah tengah rakyat. Kami yakin dengan gerakan ini cita-cita mengalahkan Jokowi dalam Pilpres 2019 akan membesar dari Sabang sampai Marueke, kami yakin Jokowi pasti gagal melanjutkan dua periode," papar tokoh muda Muhammadiyah ini.

Ditambahkan Amirullah, hasil kajian KORSA gerakan Asal Bukan Jokowi adalah hak konstitusional seorang warga negara sehingga bukan sebagai pelanggaran hukum. Tetapi pihaknya siap menanggung segala resiko jika rezim Jokowi memaksakan ini sebagai suatu gerakan elanggaran hukum.

"Resiko ini kami ambil untuk menembua kesalahan masa lalu karena menjadi relawan dan terlibat dalam menaikkan Jokowi menjadi Presiden pada Pilres 2014," demikian Amirullah Hidayat.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita