Ini Jawaban KPK atas "Serangan Kuda Troya" Dirdik Aris Budiman

Ini Jawaban KPK atas "Serangan Kuda Troya" Dirdik Aris Budiman

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Aris Budiman menyebut dirinya sebagai kuda Troya yang dimanfaatkan oknum di internal. KPK masih mencari tahu maksud pernyataan Aris.

Aris sebelumnya menyebut soal usulan anak buahnya yang menjabat kasatgas kembali menjadi penyidik. Namun, atas rekomendasinya itu, Aris malah menerima e-mail dari internal KPK yang kemudian justru disebut 'kuda Troya'.

"Untuk e-mail, itu proses di KPK. Wajar kalau ada diskusi, saling mengirimkan, kemudian menjawab. Tapi saya belum tahu persisnya seperti apa kalau terkait e-mail tersebut," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).

Aris juga sempat menyebut nama Direktur Penuntutan (Dirtut) yang baru dilantik, Supardi. Menurut Aris, di tengah penanganan kasus e-KTP yang tidak berjalan selama hampir 2 tahun, Supardi malah meminta Aris merekrut penyidik dari bagian penuntutan.

Selain itu, Supardi--masih versi Aris--menyatakan penanganan perkara e-KTP fokus pada pelaksanaan proyek, dan jarang menyentuh bagian perencanaannya. Menurut KPK, adanya perbedaan pendapat dalam penanganan perkara itu wajar karena ada bukti yang harus diuji berkali-kali.

"Untuk kasus e-KTP itu, tentu ada pembahasan penyelidik, penyidik, dan penuntut. Pak Supardi ini (sebelumnya) adalah Plt Dirtut. Jadi dalam proses ekspose, misalnya, dibahas bersama, diuji apakah bukti-bukti cukup, misal bukti permulaan itu ada atau tidak, sehingga bisa ditetapkan tersangka baru di proses penyidikan. Semua itu tentu diuji secara berulang," kata Febri.

Jaksa penuntut umum, disebut Febri, juga mempunyai tanggung jawab yang lebih berat karena harus membawa kasus hingga ke persidangan.

"Sehingga kadang proses diskusi terjadi di sana. Dan hasil dari semua proses tersebut kalau di kasus e-KTP sudah sangat jelas kalau sekarang kita terus berjalan dan menangani tersangka-tersangka baru," imbuhnya.

Pernyataan Aris soal persoalan di internal KPK disampaikan seusai pelantikan Deputi Bidang Penindakan Brigjen Firli dan Direktur Penuntutan Supardi. Aris tiba-tiba menyebut soal e-mail penerimaan pegawai yang berbuntut isu adanya 'kuda Troya' di KPK.

"Hari ini saya terima e-mail penerimaan pegawai, salah satu kasatgas saya, saya minta kembali menjadi penyidik di KPK dan dia adalah penyidik yang baik, termasuk penerimaan beliau. Di dalam KPK dikembangkan seolah-olah ini seperti kuda Troya," ujar Aris.

Aris yang kesal karena merasa isu itu diarahkan kepadanya membalas e-mail itu. Dia lantas menyebut dirinya sebagai 'kuda Troya'.

"Dan saya balas e-mail itu. Saya katakan bahwa saya adalah kuda Troya bagi oknum-oknum yang manfaatkan kesucian KPK untuk kepentingan pribadi," imbuhnya. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita