Forum Syuhada Desak Polisi Tarik Peredaran Buku Puisi "Ibu Indonesia"

Forum Syuhada Desak Polisi Tarik Peredaran Buku Puisi "Ibu Indonesia"

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri menuai kontroversi. Betapa tidak, dalam puisi tersebut disinggung adzan, cadar serta hijab yang identik dengan kaum muslim.

Sukmawati berdalih puisi yang ia bacakan merupakan satu dari beberapa puisi yang ada di dalam buku berjudul 'Ibu Indonesia'. Buku tersebut terbit sekira tahun 2016.

Terkait dalih Sukmawati, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Forum Syuhada Indonesia, Khoirul Amin meminta agar buku tersebut ditarik dari peredaran.

"Sangat mungkin kita akan lakukan koordinasi dengan penyidik ya," kata Amin di Kantor Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).

Jika memang puisi yang dibacakan oleh Sukmawati adanya keterkaitan atau adanya hubungan, maka untuk segera mungkin menarik atau mencabut buku yang dimaksudkan oleh Sukmawati.

"Kalau memang ternyata ada hubungannya untuk yang sudah diedarkan maka kita harap buku itu bisa ditarik. Bagaimana itu akan sangat melukai umat Islam," ujarnya.

Sebelumnya, permintaan maaf serta alasan Sukmawati sudah disampaikan ketika menggelar jumpa pers, Rabu (4/4) kemarin.

"Puisi 'Ibu Indonesia' adalah kumpulan puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan 2006," kata Sukmawati di Restoran Warung Daun, Jakarta Pusat.

Dia menjelaskan puisi tersebut adalah bentuk dari refleksi keprihatinan. Terkait rasa wawasan kebangsaan dan dirangkum untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia.

"Puisi Ibu Indonesia ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan dan saya rangkum semata-mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia asli," ungkap Sukmawati.

Kemudian kata dia, puisi tersebut adalah bentuk dari upaya mengekspresikan melalui suara kebudayaan. Dari puisi tersebut, kata dia tergerak untuk memahami islam nusantara.

"Saya pun tergerak oleh cita-cita untuk semakin memahami masyarakat Islam nusantara yang berkemajuan sebagai cita-cita bung Karno. Dalam hal ini Islam yang bagi saya begitu agung, mulia dan indah," tambah Sukmawati.

Dia juga menjelaskan puisi tersebut adalah bentuk dari penghargaan untuk ibu pertiwi. Yang selalu rukun dan damai.

"Puisi itu juga merupakan bentuk penghormatan saya terhadap Ibu Pertiwi Indonesia yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaan dalam susunan masyarakat Indonesia. Begitu berbhineka namun tetap tunggal ika," ungkap Sukmawati. (ma)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA