www.gelora.co - Puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri menuai pro dan kontra di masyarakat. Bagi sebagian orang, puisi itu dinilai menistakan agama Islam. Akibatnya, berbagai ormas Islam dan Presidium 212 melaporkan Sukmawati ke Bareskrim Polri.
Kuasa Hukum dari Forum Swadaya Indonesia, Khairul Amin, bahkan meminta umat Islam membuat laporan ke polsek terdekat mengenai kasus ini. Hal itu, dimaksudkan untuk memunculkan satu juta laporan untuk Sukmawati.
“Kita mengimbau kepada semua umat Islam untuk membuat laporan ke polsek masing-masing agar ada sejuta laporan untuk Sukmawati,” ujar Khairul di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
Menurut Khairul, meski Sukmawati telah meminta maaf, namun Sukmawati tak bisa lepas dari laporan hukum. Menurutnya proses hukum tetap terus berlanjut.
“Kita sebagai umat muslim tetap memaafkan beliau, tapi proses hukum tetap berjalan karena permohonan maaf itu tidak menghapus pertanggungjawaban beliau di mata hukum. Jadi tetap ada proses hukum meskipun kita memaafkan,” kata dia.
Sukmawati telah meminta maaf terkait puisi yang ia bacakan dalam pagelaran busana '29 Tahun Anne Avantie Berkarya' di Indonesia Fashion Week 2018.
Sukmawati menegaskan, puisi itu dibuatnya bukan untuk menyudutkan atau menghina umat Islam dan kaum ibu di Indonesia.
Bahkan, Sukmawati sempat berkonsultasi ke sejumlah tokoh agama terkait polemik ini. Diantaranya Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin dan Ketua MUI Ma'ruf Amin.
Baik Din dan Ma'ruf mengimbau umat Islam untuk memafkan dan menarik laporan untuk Sukmawati. Din dan Ma'ruf menilai Sukmawati tak berniat untuk menghina umat Islam melalui puisi 'Ibu Indonesia'.
[kmp]