Buntut Makian ‘Bangsat’, Penghulu se-Indonesia Desak Arteria Dahlan Dicopot dari DPR

Buntut Makian ‘Bangsat’, Penghulu se-Indonesia Desak Arteria Dahlan Dicopot dari DPR

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Buntut makian kata ‘bangsat’ yang dilontarkan Anggota DPR RI Arteria Dahlan kepada Kementerian Agama (Kemenag) penghulu di seluruh Indonesia tidak terima.

Mereka menuntut agar politisi PDI-P itu dicopot dari Wakil Rakyat di Senayan.

"Meminta kepada Majelis Kehormatan DPR RI untuk memberikan teguran keras dan memberikan sanksi dengan menonaktifkan saudara Arteria Dahlan dari keanggotaan DPR RI," kata Pengurus Pusat Asosiasi Penghulu Republik Indenesia (PP APRI) yang diwakili Sekjennya, Madari kepada wartawan, kemarin, (31/3/2018).

APRI Pusat sebagai organisasi tempat berkumpul para Penghulu Indonesia juga menyatakan keberatan dan tersinggung atas ucapan Arteria.

Ungkapan kasar Arteria dinilai tidak mencerminkan sikap, perilaku dan tutur kata sebagai anggota DPR RI yang seharusnya menjadi teladan rakyat.

"Meminta Saudara Arteria Dahlan untuk menyampaikan secara terbuka di muka umum permintaan maaf kepada jajaran Kementerian Agama dan semua lembaga binaan Kementerian Agama di seluruh tanah air dan tidak mengulang kejadian yang sama di kemudian hari," tuntut APRI. 

Yang terakhir, APRI mengajak warga Jawa Timur tidak memilih lagi Arteria pada pileg 2019-2024 nanti.

"Mendorong kepada masyarakat Dapil 6 Jawa Timur, dan khususnya para Anggota APRI di mana pun berada, pengasuh-pengasuh pondok pesantren, para kyai, seluruh guru-guru dan ustadz-ustadz, pengelola madrasah, pimpinan majlis ta'lim dan jamaah, untuk tidak memilih kembali saudara Arteria Dahlan dalam pemilihan legislatif yang akan datang," pungkasnya.

Sebelumnya, Arteria sudah menyampaikan permohonan maaf. Ia membeberkan sejumlah alasan mengapa makian itu terlontar dari mulutnya.

"Kalau ada ketersinggungan, mohon maaf. Kalau saya menyinggung Pak Menteri (Menag Lukman Hakim Saifuddin) dan teman-teman Kemenag. Semua mengatakan diksi ya, diksi kata 'bangsat'-nya beririsan ada yang tersinggung, saya katakan, saya mohon maaf," katanya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita