AS dan Sekutu Lakukan Serangan Udara ke Gedung yang Diduga Simpan Senjata Kimia di Suriah

AS dan Sekutu Lakukan Serangan Udara ke Gedung yang Diduga Simpan Senjata Kimia di Suriah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Seorang tentara Suriah tengah mengabadikan foto reruntuhan gedung yang diduga merupakan pusat penelitian senjata kimia, usai serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat, Perancis dan Inggris ke Suriah 

www.gelora.co - Sejumlah bangunan di Suriah telah hancur dan kini menjadi puing reruntuhan usai serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat, Perancis dan Inggris.

Foto yang ditampilkan tersebut merupakan foto pertama bangunan yang hancur akibat serangan udara yang dipimpin AS itu.

Kuat dugaan, bangunan tersebut merupakan fasilitas senjata kimia Suriah, yang memang menjadi salah satu target yang disasar pasukan AS dan sekutu.

Dikutip dari laman The Independent, Minggu (15/4/2018), serangan rudal presisi itu menyapu bersih pusat penelitian di Damaskus, fasilitas penyimpanan dan pos komando di dekat Homs.

Menanggapi kerusakan tersebut, Direktur Staf Gabungan AS Letnan Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan serangan itu telah menghancurkan pangkalan-pangkalan yang ditargetkan dan itu artinya program senjata kimia Suriah harus ditata kembali tiga tahun ke depan.

Foto tersebut menunjukkan hancurnya bangunan Pusat Studi Ilmiah dan Pusat Penelitian di distrik Barzeh, di Utara Damaskus.

AS dan sekutunya diyakini telah menargetkan instalasi-instalasi tersebut karena diduga sebagai pusat utama untuk mengembangkan, memproduksi, serta melakukan pengkajian bagi agen kimia dan biologi.

Hari ini, pasuka Suriah yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad bisa dilihat tengah melakukan pengecekan kerusakan di tengah kepulan asap dan reruntuhan puing.

Serangan udara yang dilakukan AS dan sekutunya berlangsung selama 70 menit dan dilakukan sebagai tanggapan atas dugaan serangan gas yang dilakukan pasukan pemerintah Suriah di kota Douma, pada akhir pekan lalu.

Kementerian Pertahanan mengatakan empat jet Tornado dari Royal Air Force (RAF) Inggris yang berbasis di Akrotiri, Siprus telah menembakkan rudal Storm Shadow ke bunker yang merupakan fasilitas penyimpanan.

Para saksi yang melihat peristiwa itu melaporkan ledakan tersebut mengguncang Damskus dan langit pun berubah menjadi oranye saat unit pertahanan udara menembakkan rudal ke udara sebagai respon atas penggunaan senjata kimia oleh Suriah.

Pada sidang darurat yang digelar Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), para pemimpin negara Barat memperingatkan pemerintah Suriah bahwa AS dan sekutunya bisa saja meluncurkan serangan rudal lebih jauh lagi, jika senjata kimia tetap digunakan di Suriah.

Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan pasukan negaranya siap kembali melancarkan serangan, jika Suriah melepaskan serangan gas kimia lainnya.

Hingga saat ini, belum diketahui apakah ada korban sipil dalam serangan tersebut.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA