6 Kritik Pedas Amien Rais, Nomor 3 Bikin Merinding

6 Kritik Pedas Amien Rais, Nomor 3 Bikin Merinding

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais belakangan ini kerap menjadi sorotan publik. Pasalnya, salah satu tokoh era reformasi 1998 itu kerap melontarkan kritik yang terbilang kontroversial.

Pernyataan dari mantan ketua MPR periode 1999-2004 itu kerap memancing rasa penasaran masyarakat akan maksud dan isi pesan yang disampaikannya. Tak hanya itu, Amien juga kerap memberikan pernyataan tajam kepada era pemerintahan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Setidaknya, dari sekian banyak pernyataan kontroversi yang dilontarkan oleh Amien Rais, Okezone pun menghimpun lima komentar Amien Rais yang membuat heboh.

1. Pembagian sertifikat tanah Jokowi disebut bentuk pengibulan

Program Presiden Jokowi yang rajin membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat dipandang oleh Amien Rais sebagai bentuk bohong belaka atau pengibulan. Menurutnya, pembagian sertifikat yang kerap disambut baik rakyat itu, belum mampu menyelesaikan soal kepemilikan lahan masyarakat yang terkadang memang bermasalah.

Kritik tajam itu disampaikan Amien dalam diskusi Bandung Informal Meeting dengan topik 'Kegagalan Negara Memberikan Rasa Aman Kepada Rakyat dan Bangsa, melanggar UUD 1945 Pasal 28 G (1) dan Hak Asasi Manusia' di Hotel Savoy Homann Kota Bandung, Minggu 18 Maret 2018.

"Ini pengibulan, waspada. Bagi-bagi sertifikat tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu, seolah dibiarkan," sindir Amien Rais ketika itu.

2. Rezim pembangkit PKI

Amien Rais juga sempat menuding bahwa rezim pemerintahan di bawah Jokowi, memberikan kesempatan atau celah untuk bangkitnya kejayaan dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam sebuah diskusi di Bandung, Amien menyindir bahwa pemerintah saat ini rentan disusupi oleh antek-antek PKI. Dia menuding bahwa isu kebangkitan PKI mudah masuk ke semua lini karena bebas beredar.

"Bangsa kita sangat mudah dibodohi, tapi kenapa rezim ini memberikan angin membangkitkan PKI," tutur Amien Rais.

3. Partai Setan dan Partai Allah

Belum lama ini, Amien Rais juga melontarkan pernyataan yang menimbulkan tanda tanya di kepala masyarakat. Dia menyebut bahwa dewasa ini, partai politik di Indonesia dibagi atau mendikotomikan menjadi dua bagian, partai setan dan partai Allah.

Pernyataan Amien itu sontak geger di masyarakat. Apalagi, dalam tausyiah Salat Subuh, Amien menyatakan partai Allah itu hanya PAN, PKS dan Gerindra. Yang menjadi pertanyaan, siapa yang dimaksud partai setan tersebut.

"Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," papar Amien.

4. Kritik Perppu Ormas dan Islamophobia

Amien Rais juga menjadi salah satu orang yang menentang soal penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas akhirnya disahkan oleh DPR sebagai undang-undang.

Pengesahan UU itu sendiri berbuntut pada pembubabara ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam hal ini, Amien Rais menyinggung soal Islamophobia ketika pemerintah menerbitkan Perppu.

Pemerintah sendiri mengeluarkan Perppu ketika itu dengan tujuan untuk memberangus Ormas yang tidak memiliki basis idiologi Pancasila.

"Pisau ini digunakan untuk melenyapkan kekuatan Islam satu demi satu. Sekarang yang ditusuk dengan pisau itu teman-teman HTI. Banyak di kalangan umat tidak sadar, Islamophobia tidak pernah berhenti," kata Amien saat aksi menolak pengesahan Perppu Ormas di depan Gedung DPR/MPR.

5. Dukung Hashtag #GantiPresiden2019

Media sosial sempat dibanjiri tagar atau hashtag #GantiPresiden2019. Gerakan di dunia maya ini dapat diartikan jika ada pihak yang tak sepakat apabila Jokowi kembali meraih gelar orang nomor satu di Indonesia.

Terkait dengan tagar tersebut, Amien Rais merupakan salah satu pihak yang setuju dan menyambut baik adanya dorongan pergantian presiden di tahun 2019 tersebut. Amien seakan merasa sejalan dengan gerakan tersebut , karena dirinya merupakan kritikus rezim yang sedang berkuasa sekarang.

Amien mengklaim bahwa gerakan tersebut adalah aspirasi masyarakat luas dan salah satu kekreativitasan anak bangsa dewasa ini.

"Saya hari ini sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah bahwa ada angin yang menyapu nusantara ini yaitu kelompok anak bangsa semakin lama menyuarakan semboyan di tahun 2019 Insya Allah ganti presiden," ucap Amien.

6. Beri Kartu Merah ke Jokowi

Insiden pemberian kartu kuning oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Zaadit Taqwa Januari 2018 lalu menuai respons Amien Rais. Menurut Amien, kalau dirinya justru akan memberikan kartu merah ke Jokowi.

Alasan Amien adalah Jokowi sudah tidak boleh melanjutkan kepemimpinannya atau harus berhenti menjadi presiden. Ia menilai Jokowi gagal menyejahterakan masyarakat.[ok]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita