Undang Pengurus PSI Ke Istana, Etika Politik Soeharto Lebih Baik Ketimbang Jokowi

Undang Pengurus PSI Ke Istana, Etika Politik Soeharto Lebih Baik Ketimbang Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pakar hukum tata negara dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai, etika politik Presiden RI ke-2 Soeharto lebih baik ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan Asep menanggapi langkah Presiden Jokowi yang mengundang pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Istana Merdeka dan membahas strategi pemenangan pencapresan Jokowi di 2019. Terlebih kunjungan PSI tersebut pada jam kerja Presiden Jokowi.

"Jokowi telah menunjukkan etika politik yang buruk. Karena PSI masuk ke Istana Negara pasti ada anggaran negara yang dipakai. Entah itu makannya dan minumnya," kata Asep kepada TeropongSenayan, Minggu (4/3/2018).

"Sekelas Presiden Soeharto saja, dia tidak pernah urusan parpol dibawa ke Istana, dia lebih memilih di Cendana. Nah kenapa Pak Jokowi ga bisa gitu, harusnya kan bisa di Hotel bicaranya," tambahnya.

Lebih jauh Asep menyatakan, wajar jika saat ini semua pihak mengkritik Jokowi soal pertemuannya dengan PSI. Namun, kata dia, secara substansi pertemuan tersebut tidak masalah, karena membahas persoalan kekinian. Hanya saja, tidak boleh di saat jam kerja.

"Secara substansi tidak masalah pertemuan itu. Tapi ini soal anggaran negara yang dipakai oleh parpol di saat jam kerja," jelasnya.

"Saya mengingatkan kepentingan capres yang akan datang jangan gunakan uang negara," tandasnya. (ts)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita