Syaikh Yusuf Estes: Barat Takut, Islam Pertumbuhannya Tercepat di Dunia

Syaikh Yusuf Estes: Barat Takut, Islam Pertumbuhannya Tercepat di Dunia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Islam adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Akibat fenomena ini, sebagian masyarakat Barat memendam kekhawatiran.

“Islam pertumbuhannya tercepat di dunia. Semua orang takut dengan hal itu. Itulah kekhawatiran orang-orang di Inggris. Dunia ketakutan akan hal itu,” ungkap dai asal Texas, AS, Syaikh Yusuf Estes saat berceramah di BSCC, Balikpapan, Kaltim, Selasa malam (20/3).

Secara statistik, lanjut Yusuf, saat ini Islam berada di peringkat kedua agama teresar di dunia. “Islam agama terbesar kedua di dunia. Tapi bukan hal itu yang kita fokuskan (dalam ceramah malam ini, red),” ungkap Yusuf membawakan materi tentang “Islam Tomorrow.”

Yusuf bercerita, saat dirinya masih memeluk Kristen bahkan menjadi pendeta, ia terus berusaha memasukkan orang lain agar memeluk Kristen. Sebab saat itu ia berpandangan bahwa orang di luar dia adalah kafir.

Anehnya, kata Yusuf, kata “Kafir” saat ini banyak tidak dimengerti oleh orang-orang Barat. Karenanya mereka lalu menulis dalam baju-baju mereka tulisan kafir, bahkan di jidat mereka juga.

“Coba tanya Google, coba tuliskan kata kafir di Google,” kata dia.

Menurut Yusuf, kondisi manusia itu hanya dibagi dua. Mereka yang percaya kepada Allah dan mereka yang tidak percaya.

“Mereka yang bukan Muslim itu kafir,” kata dia.

Yusuf lalu mengutip potongan ayat dalam Surat Ali Imran ayat 110. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Yusuf menjelaskan, bahwa umat terbaik itu adalah umat yang senantiasa menyeru kepada kemakrufan dan mencegah dari kemunkaran. Mereka juga beriman kepada Allah Swt.

“Kebaikan tertinggi itu adalah Lailahailallah,” kata dia.

“Jika kamu percaya pada Allah tapi tidak menyeru kepada agama Allah, bagaimana bisa kamu dikatakan beriman?,” tanya pria berusia 74 tahun itu. [swa]

Sumber: Suara Islam

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA