SM Sebut RI 80% Dikuasai Asing, Fahmi Salim: Coba 'Pak Menteri Segala Urusan', Berani Ancam?

SM Sebut RI 80% Dikuasai Asing, Fahmi Salim: Coba 'Pak Menteri Segala Urusan', Berani Ancam?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Syafii Maarif

www.gelora.co -  Setelah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengancam pendiri PAN Amien Rais sebagai buntut kritikan Amien atas program pembagian sertifikat tanah, netizen terbelah. 

“Pendukung” Luhut Binsar tidak saja mem-bully Amien Rais, kini Ketum PAN Zulkifli Hasan jadi sasaran. Rilis Greenomics Indonesia soal izin pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan di era Menhut Zulkifli Hasan diblow up di sosial media.

Di sisi lain, tidak sedikit tokoh yang mendukung sikap kritis Amien Rais. Bahkan kini, netizen membandingkan pernyataan Amien Rais soal penguasaan tanah oleh asing yang mencapai 74 persen, dengan pernyataan mantan Ketum Muhammadiyah Syafii Ma’arif.

Dalam satu kesempatan, Syafii Ma’arif mengungkapkan bahwa pihak asing menguasai 80 persen tanah di Indonesia.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Fahmi Salim Zubair,  turut membandingkan pernyataan Amien Rais dengan Syafii Ma’rif.

“Coba Pak Menteri Segala Urusan apa berani ngancam bongkar dosa-dosa Pak SM? Coba Pak Presiden Unik apa berani bilang boleh kritik asal jangan asbun kepada bapak ini? Pak Amien Rais sudah cukup baik kasih diskon bilang 74% tanah dikuasai asing. Dari menteri hingga presiden kok membully ya tidak patut.

Mari kita doakan agar semua kita diberikan hidayah. Amiin Ya Rabb,” demikian tulis Fahmi Salim di akun Instagram.

Dalam satu tulisannya, Syafii Ma’rif menyebut tanah di Indonesia ternyata 80 persen dikuasai asing. “Yang cukup mengharukan adalah tanah kita ternyata 80 persen dikuasai oleh asing, 13 persen dikuasai konglomerat, sisanya tujuh dibagi untuk 250 juta jiwa," tulis Syafii Maarif.

Tulisan itu dibacakan takmir masjid setempat saat menerima silaturahim Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Sleman di Nogotirto, Gamping, Sleman (05/07/2017). [ito]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA