www.gelora.co - Polres Metro Jakarta Selatan masih kesulitan mengungkap kasus pengeroyokan terhadap seorang anggota Korps Brimob Polri berpangkat Bhayangkara Dua, Yasri Abdulmas (24).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menerangkan, jajarannya masih mengusut dua kasus keributan di Kemang, Jakarta Selatan.
Pertama, kasus pengeroyokan terhadap Brimob. Yang kedua, kasus sekelompok pengendara motor yang menyerang kawasn Kemang, Mampang, Jakarta Selatan, sehari setelah pengeroyokan terhadap Yasri.
Mardiaz mengatakan, dari 10 Closed Circuit Television atau kamera pengawas, hanya 1 unit yang memiliki gambar cukup baik.
"Kan CCTV-nya beda-beda angle ya. Jadi ada satu CCTV yang pas 6 orang, ada satu CCTV yang sekitar 10 motor," ujar Mardiaz di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Penyidik kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi. Beberapa saksi yang merupakan warga setempat mengaku asing melihat sekelompok orang diduga geng motor itu. Sedangkan beberapa saksi lain ada juga yang merupakan beberapa pengunjung diskotek di sana.
"Belum sih ya, yang bersaksi orang dari diskotek, dalam kondisi mabuk. sama-sama melayang, di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara) malah tidak ngerti kejadian," ujar Mardiaz.
Anggota Korps Brimob Polri berpangkat Bhayangkara Dua, Yasri Abdulmas (24), ditemukan penuh luka akibat tusukan benda tajam di salah satu kafe di Jalan Raya Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (5/3/2018).
Sehari setelahnya, 50 pemotor memancing keributan di Jalan Raya Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Atas peristiwa tersebut, lima orang mengalami luka-luka, yakni korban atas nama Ari Pratama mengalami luka robek kecil di dagu, Viki Eko luka di kepala, Dodi Januar Pribadi luka di dagu, Mamat Rahmat memar kepala, dan Bayu Ardiansyah luka lecet di pipi.[tn]