Rizal: Ganti Luhut Pak Presiden! Jika Tidak, Maka…

Rizal: Ganti Luhut Pak Presiden! Jika Tidak, Maka…

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Kritikan kepada Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan datang dari berbagai pihak. Bahkan, Masyarakat Unggul (Maung) Institute Bandung meminta Presiden Jokowi mencopot Luhut.

Maung Institute Bandung menilai, tidak selayaknya Luhut menista dan mengancam tokoh nasional Amien Rais.

Ketua Maung Institute M. Rizal Fadillah mengatakan, penistaan dan ancaman Luhut kepada Amien merupakan perilaku emosional, anti kritik, penyimpangan kekuasaan serta keangkuhan jabatan.

“Tak pantas disampaikan oleh seorang pejabat negara,” ungkapnya, Selasa (20/3).

Dikatakan Rizal, penistaan adalah pelanggaran hukum. Meski Amien tidak melakukan langkah hukum, tindakan Luhut dapat dikategorikan perbuatan pidana.

“Kualitas menteri pemerintahan Jokowi ini sungguh memprihatinkan, karenanya selayaknya Presiden harus berani menindak Luhut karena sadar atau tidak telah mencoreng karakter dirinya sebagai pemimpin,” terangnya.

Di samping itu, lanjut Rizal, apa yang dilakukan Luhut sudah berulang-ulang terjadi sebagaimana pembelaan mati-matian soal reklamasi yang jelas-jelas menyakiti rakyat dan bangsa Indonesia.

“Kasus penistaan dan pengancaman kepada tokoh nasional Amien Rais tak bisa dibiarkan. Budaya kritik tak bisa dibungkam. Harus ada perlawanan pada sikap otoritarian. Ganti Luhut Pak Presiden, jika tidak, maka gema ‘Ganti Presiden’ pada 2019 memang suatu keniscayaan,” pungkas Rizal Fadillah.

Sebelumnya, Luhut mengancam Amien Rais lantaran mantan Ketua MPR RI itu mengkritik Presiden Jokowi terkait bagi-bagi sertifikat tanah. Luhut marah karena Amien menganggap program pembagian sertifikat Jokowi membohongi rakyat alias ngibul.

“Jangan asal kritik aja. Saya tahu track record-mu kok. Background saya spion juga,” kata purnawirawan Letnan Jenderal TNI ini saat menjadi pembicara dalam seminar nasional ‘Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan’ di Gedung BPK RI, Senin (19/3).

“Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosa mu banyak juga kok. Udah lah, diam aja lah. Jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu, emang kamu siapa?” tandas Luhut. [psid]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA