Ridwan Kamil Sindir Prabowo, Indonesia Tidak Bubar 2030, Tapi Negara Terkuat 5

Ridwan Kamil Sindir Prabowo, Indonesia Tidak Bubar 2030, Tapi Negara Terkuat 5

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia bisa bubar pada 2030 menuai kontroversi. Pidato tersebut mendapat tanggapan dari berbagai pihak, tak terkecuali Ridwan Kamil.

Calon Gubernur Jawa Barat itu diduga menyindir Prabowo dengan memposting prediksi 21 daftar negara perekonomian terkuat di tahun 2030. Ridwan Kamil mengutip data tersebut dari Study PriceWaterhouseCoopers Consulting, 31 Agustus 2017.

Dalam daftar tersebut, Indonesia berada di urutan 5, di bawah China, Amerika, India, dan Jepang. Indonesia mengalahkan Rusia (6), Jerman (7), Inggris (10), Prancis (11), Turki (12), dan Arab Saudi (13).

“Jika kita kerja keras berkarya berinovasi dan tidak cuek dengan pro aktif dalam proses demokrasi, kamu2 akan hidup 2030 di negara terhebat ekonominya no 5 di dunia. Saya mah sangat optimis dengan INDONESIA. AYO REBUT!,” tulis Ridwan Kamil di Instagram pribadinya, Jumat (23/3).

Pada postingan berikutnya, Ridwan Kamil menyebut bahwa warga Indonesia paling optimis di dunia. Itu sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh Gallup International akhir tahun 2017.

“Warga Indonesia adalah paling optimis sedunia. Paling pesimis adalah warga Italia. Studi dan survei oleh Gallup International akhir tahun 2017. Mari geng Millenial, hidup mah pasti selalu ada masalah, tapi mari optimis dengan semangat kerja, karya dan terus berinovasi. Jangan lupa cari jodoh jangan hanya cari duit. Nuhun,” tandas Ridwan Kamil.




Sebelumnya, Prabowo menyatakan ada kajian-kajian dari negara lain bahwa Indonesia bubar 2030 mendatang.

“Kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” ujar Prabowo.

Kamis lalu, Prabowo kembali menegaskan pernyataannya tersebut. Prabowo menyatakan bahwa banyak pembicaraan seperti itu di luar negeri.

Prabowo mengatakan di luar negeri ada yang namanya scenario writing yang bentuknya mungkin novel, namun ditulis oleh ahli-ahli intelijen strategis.

“You buka dong. You buka, baca, belum kan?” ujar Prabowo kepada wartawan, seusai menjadi pembicara kunci dalam acara Wadah Global Gathering di Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018.

Prabowo mengaku menyampaikan kajian para ahli intelijen luar negeri itu agar semua pihak waspada, tidak menganggap enteng persoalan-persoalan. Karena, menurut dia, dari awal lahirnya republik ini, banyak yang iri dengan kekayaan alam Indonesia.

Sejak dulu, lanjut dia, Indonesia selalu didatangi pihak asing, dirampok kekayaan alamnya, selama ratusan tahun.

“Anda belajar sejarah kan? Anda tahu sejarah? Anda tahu kita pernah dijajah oleh Belanda? Anda tahu bahwa kita banyak yang mati? Mereka datang ke sini jajah kita loh, karena kita kaya. Setelah perang kemerdekaan tetap Indonesia mau dipecah, dari dulu, selalu, selalu,” tegas Prabowo.

Dikatakan Prabowo, sampai sekarang masih ada tulisan yang menyatakan Indonesia tidak akan ada lagi pada tahun 2030.

“Ini untuk kita waspada, jangan kita anggap enteng. Kita jangan terlalu lugu. Bahwa banyak yang iri sama kita, banyak yang tidak punya sumber daya alam, jadi mereka ingin kaya dari kita,” kata Prabowo.

“Ini fenomena. Ya kalau nggak mau percaya sama saya, nggak mau dengar saya, ya nggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya,” tandas Prabowo. [psid]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA