Puji Jokowi dan Mega, SBY Ingin AHY Dilirik Jadi Cawapres 2019

Puji Jokowi dan Mega, SBY Ingin AHY Dilirik Jadi Cawapres 2019

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji Ketua Umum PDI-P Megawati sebagai sosok perempuan yang sukses. Mantan Presiden ini juga beberapa kali memuji Presiden Joko Widodo karena mampu mengurangi angka kemiskinan meski perlu ada perbaikan.

Ada apa di balik pujian SBY terhadap Mega dan Jokowi? Pengamat politik dari Point' Indonesia (PI) Karel Susetyo mengatakan, bisa saja pujian  SBY sebagai upaya agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilirik Mega dan Jokowi untuk menjadi cawapres dalam Pilpres 2019.

Menurutnya, upaya SBY untuk mendorong AHY menjadi cawapres juga sah - sah saja dilakukan agar memuluskan AHY menjadi calon orang nomor dua di republik ini.

"Sah - sah saja, namanya juga lobi politik. Apalagi SBY melihat Jokowi calon terkuat. Tak mungkin ia melakukan hal yang sama terhadap calon presiden lain," jelasnya.

Karel menilai, tindakan SBY memuji-muji Jokowi dan Mega adalah rasional. Karena semua tindakan politik SBY didasarkan pada kalkulasi yang logis dan matang. Jika SBY telah melabuhkan dukungan ke Jokowi itu artinya SBY tidak melihat peluang tokoh selain Jokowi bisa berpeluang untuk memenangi Pilpres 2019 nanti. "SBY lebih memilih Jokowi kan," tegasnya.

Tensi Politik

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Bung Karno (UBK) Cecep Handoko mengatakan, sah-sah saja komunikasi politik yang dilakukan SBY yang memuji Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Pujian yang dilakukan SBY tersebut sangat baik untuk kehidupan demokrasi.

"Sudah seharusnya para tokoh nasional memberikan pendidikan politik positif ke masyarakat seperti yang dilakukan SBY terhadap Jokowi dan Megawati," ujar Cecep kepada Harian Terbit, Selasa (20/3/2018).

Cecep menuturkan, yang dilakukan SBY harus didukung untuk menyejukkan tensi politik yang akan memanas jelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Apalagi selama ini publik mengetahui bahwa dulu antara SBY dan Mega ada persoalan yang cukup serius. Sehingga Mega kerap tidak hadir ketika diundang SBY. Namun sebagai seorang tokoh SBY menafikan persoalan dengan Mega. Bahkan kini SBY kerap memuji Mega.

"Terlepas ini bagian dari upaya komunikasi politik untuk mengusung AHY di Pilpres 2019.  Tapi saya pikir ini langkah yang bagus apalagi sebelumnya SBY melalui AHY sudah beberpa kali bertemu dengan elit PDIP," paparnya.

Sebelumnya, SBY memuji pemerintahan Presiden Joko Widodo. Alasannya, mampu mengurangi angka kemiskinan meski perlu ada perbaikan. "Saya mengajak kita semua mendukung pemerintah yang sekarang untuk mencapai tujuan itu, agar Indonesia lebih dipandang lagi di dunia," kata SBY dalam seminar Hari Perempuan Internasional yang diadakan Fraksi Demokrat DPR, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (19/3/2018).

Menurut SBY, perekonomian Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan kesejahteraan rakyat terus meningkat. Namun presiden keenam Indonesia itu mengatakan, "Rapor kita masih harus diperbaiki. Artinya, kemiskinan makin berkurang dan Indonesia makin sejahtera," ujarnya.

SBY pun memuji pemerintah dengan menilai pembangunan yang dilakukan menjadi makin nyata. Ia mengingatkan lagi peran pembangunan sejak Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo.

Dalam seminar nasional menyambut Hari Perempuan Internasional 2018 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, SBY memuji Megawati sebagai sosok perempuan yang sukses.

"Itu hal yang baik karena kita harus mencari hal-hal yang membangun peradaban, hal yang positif di antara semua pemimpin negara ini," ujar Hasto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Sementara itu Sekjen PDI-P Hasto menuturkan bahwa keduanya merupakan tokoh bangsa yang sempat memimpin rakyat Indonesia saat menjabat presiden.

Saat ditanya apakah pujian SBY kepada Megawati merupakan sinyal Partai Demokrat membangun kedekatan dengan PDI-P, Hasto tak memungkiri hal itu bisa menjadi awal yang baik.

Sumber: harianterbit
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita