PSI Tak Persoalkan Asing Ambil Keuntungan dari Indonesia

PSI Tak Persoalkan Asing Ambil Keuntungan dari Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Sikap kritis dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon terus menjadi bahan sorotan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Parpol yang banyak digawangi anak muda itu menganggap Partai Gerindra selama ini hanya memberikan kritikan dan warning tanpa memberikan penawaran kebijakan publik yang penuh dengan nada optimisme.

Juru Bicara PSI Rian Ernest mengatakan, tidak masalah asing mengambil keuntungan dari Indonesia asalkan memberikan manfaat besar. "Kalau asing ingin mengambil keuntungan dari Indonesia, tentu hal itu bisa saja ada," ungkap Rian Ernest dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/3).

Menurut dia, Indonesia adalah negara besar dan memiliki sumber daya alam yang besar. Tidak hanya itu Indonesia didukung pula dengan populasi yang besar. "Perlu dicatat, investasi serta kehadiran mereka (asing) harus memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia," imbuhnya.

Komentar Rian Ernest menanggapi kicauan dari Fadli Zon baru-baru ini yang menulis sebagai berikut:


Ada yg ingin RI pecah dan rancang skenario itu, pihak yg diuntungkan. Sy melihat skenario itu sdh cukup lama. Semua tergantung kita melihatnya

Justru harus waspada pd kepentingan2 asing yg merancang skenario itu. Mari kita rancang skenario kita sendiri utk masa depan. Indonesia kuat

Atas kicauan seperti itu, Ernest melihat Partai Gerindra tidak memberikan nada optimisme dan memberikan tawaran kebijakan publik untuk bangsa ini.

"Kami PSI sebagai partai baru akan mengulang kembali pandangan sekjen kami, bahwa kami tidak melihat Partai Gerindra menawarkan hal yang baru dalam optimisme dan tawaran kebijakan publik, selain dari 'warning-warning'," katanya.

"Warning yang terus diulang-ulang, salah satunya dengan cuitan bung Fadli Zon kembali membuat generasi anak muda terheran. Apakah warning, ancaman, dan hal-hal bernapaskan konflik merupakan cara yang elok dalam berpolitik?" tandasnya mempertanyakan. [jawapos]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita