Prabowo Tanggapi Isu Wacana Duet dengan Jokowi

Prabowo Tanggapi Isu Wacana Duet dengan Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sempat ada isu mengenai wanaca duet Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. Prabowo pun menanggapi mengenai isu tersebut.

"Saya katakan saya mandataris partai saya, kita akan mendengarkan suara partai, suara rakyat, suara sahabat, suara mitra, kita akan utamakan kepentingan nasional," ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menjawab rencana pencapresannya oleh Gerindra. Mantan Danjen Kopassus itu juga ditanya soal kabar dirinya akan menjadi cawapres pendamping Jokowi.

"Apapun keputusannya, saya akan utamakan kepentingan rakyat, yang terbaik untuk kepentingan rakyat," tutur Prabowo.

Isu duet Jokowi-Prabowo berembus sejak akhir tahun lalu. Kabarnya Jokowi dan Prabowo menjalin komunikasi membahas soal Pilpres 2019 dan kemungkinan maju bersama sejak akhir tahun lalu. Namun wacana itu dikabarkan kandas karena partai-partai pendukung tak setuju. Meski demikian, wacana itu masuk ke survei pilpres, salah satunya diadakan oleh Poltracking.

Survei Poltracking Indonesia menyimulasikan skenario duet Jokowi-Prabowo, dirilis pada 18 Februari 2019 lalu. Ada simulasi koalisi poros duet Jokowi-Prabowo versus koalisi poros SBY. Koalisi poros Jokowi-Prabowo berisi PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PPP, Partai NasDem, dan Partai Hanura, total kursi 73,40% (411). Koalisi poros SBY berisi Partai Demokrat, PAN, dan PKS, total kursi 26,60% (149).

Simulasi model pertama, Jokowi jadi capres dan Prabowo jadi cawapresnya. Mereka melawan capres Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan cawapres Gatot Nurmantyo. Hasilnya Jokowi-Prabowo menang meraup 50,3% dibanding AHY-Gatot yang meraup 11,6% suara responden. Yang tidak tahu dan tidak menjawab ada 38,1%.

Model kedua, Jokowi-Prabowo versus Gatot-AHY. Tetap Jokowi-Prabowo menang dengan raihan 50,6% melawan Gatot-AHY yang meraih 12,6%. Sisanya tak menjawab.

Survei nasional bertajuk 'Proyeksi Skenario Peta Koalisi Pilpres 2019' itu menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi, dilakukan pada 27 Januari sampai 3 Februari 2018, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,83%.

Waketum Gerindra Fadli Zon mengomentari soal hal tersebut. Dia mengatakan wacana itu muncul karena ada ketakutan dari pihak Jokowi.

"Itu orang-orang yang takut Pak Prabowo maju itu karena mereka khawatir Pak Jokowi akan kalah. Dan menurut saya akan kalah," jelas Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/2). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita