Perjuangkan Nasib Pengungsi, Jazuli Menangis di Kantor Pusat PBB

Perjuangkan Nasib Pengungsi, Jazuli Menangis di Kantor Pusat PBB

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS menyambangi Komisi Tinggi UNHCR, badan PBB yang menanangani pengungsi korban konflik di Jenewa, Swiss, Rabu (14/3/2018) wakti setempat. Delegasi yang dipimpin Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini itu terdiri dari Nasir Djamil, Tamsil Linrung, Sutriyono, Yudi Koutoky dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.

Delegasi Fraksi PKS itu didampingi langsung Duta Besar/Perwakilan Tetap RI untuk PBB Hasan Kleib dan diterima Volker Turk dan Indrika Lawatte dari Komisi UNHCR. 

Delegasi Fraksi PKS membawa misi menyuarakan keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap penanganan kemanusiaan para pengungsi korban konflik khususnya di Rohingnya, Suriah, Palestina, Srilanka dan lain lain sambari mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras UNHCR demi kemanusiaan dunia selama ini. 

Dalam pernyataannya di depan Komisi UNHCR, Jazuli meminta PBB, khususnya UNHCR lebih serius dalam menghentikan konflik kekerasan atas nama apapun, karena korbannya sungguh tak terperi dari anak-anak, perempuan dan orang tua. 

Tangis Jazuli pecah tatkala mengajak hadirin untuk bersama-sama memikirkan korban konflik di berbagai negara seperti Palestina, Suriah, Rohingya, Srilanka dan lain sebagainya. 

"Bayangkan jika mereka adalah anak-anak kita, orang tua kita, atau saudara-saudara kita sendiri yang tersiksa dan terbunuh dengan cara mengenaskan dan memilukan akibat konflik," ujar Jazuli sambil meneteskan air matanya. 

Atas nama rakyat Indonesia, Pemerintah dan Parlemen Indonesia, yang mencintai kemanusiaan dan perdamaian, anggota Komisi I DPR ini meminta PBB ikut menghentikan kekerasan dan mencari solusi bagi negara-negara yang sedang dilanda konflik. 

"Atas nama bangsa Indonesia kami mengetuk rasa kemanusiaan dunia. Stop konflik sekarang juga. Hentikan semua bentuk kekerasan yang hanya menghasilkan kesedihan bagi masyarakat dunia karena anak kehilangan ayah dan ibunya, sebaliknya orang tua kehilangan anak-anaknya," pungkas Jazuli.[tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita