"Pengakuan Setnov Untungkan Jokowi! Mega tak Bisa Paksa Puan jadi Cawapres Jokowi"

"Pengakuan Setnov Untungkan Jokowi! Mega tak Bisa Paksa Puan jadi Cawapres Jokowi"

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Presiden Joko Widodo telah mempersilakan KPK meminta keterangan Puan Maharani dan Pramono Anung yang disebut Setya Novanto (Setnov) dalam persidangan korupsi KTP elektronik (e-KTP).

"(Bisa diperiksa) Dengan catatan tadi harus ada fakta-fakta serta bukti hukum yang kuat," ucap Jokowi.

Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan mencermati pernyataan Jokowi itu dari sudut kalkulasi politik. Menurut Umar, secara politik Jokowi diuntungkan dengan pengakuan Setnov soal aliran dollar ke Puan dan Pramono.

“Jokowi untung secara politik setidaknya dengan pengakuan SN, Megawati gak bisa lagi “memaksa” untuk jadikan Puan Maharani jadi Wapres Jokowi. Bener gak sih analisa saya ini? Kalau benar keren juga  saya haaaa,” seloroh Umar di akun Twitter @Umar_Hasibuan_.

Umar juga membandingkan sikap Jokowi terhadap pemeriksaan Puan Maharani dengan adik ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo, terkait skandal suap Ditjen Pajak.

“Kalau mau oke sip tolong juga Pak Jokowi bilang saya persilahkan @KPK_RI periksa adik ipar saya. Piye pak @jokowi?” tantang @Umar_Hasibuan.

Soal dugaan terlibat kasus suap Arif Budi Sulistyo, Jokowi sempat mempersilahkan KPK untuk memproses hukum siapa pun yang diduga melakukan tindak pidana korupsi tanpa pandang bulu.

"Ya kalau ada yang enggak benar diproses hukum saja. Kita semua menghormati proses hukum yang ada di KPK. Kita semua menghormati," kata Jokowi di Istana Merdeka, seperti dikutip kompas (16/2/2017).

Sumber: itoday

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA