Pelaku Penyiksaan TKI di Hong Kong Behasil Ditangkap

Pelaku Penyiksaan TKI di Hong Kong Behasil Ditangkap

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co -  Kementerian Luar Negeri Indonesia angkat bicara mengenai sebuah tayangan video live di Facebook menunjukkan seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong dipukuli dan diancam dibunuh oleh majikannya. Kemlu RI menuturkan, majikan dari TKI tersebut saat ini sudah diamankan oleh otoritas keamanan Hong Kong.

Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, pihak Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Hong Kong langsung bergerak setelah mendapatkan informasi adanya penyiksaan TKI tersebut.

"Segera setelah mendapat info tersebut dari seorang rekan korban, KJRI berkoordinasi dengan kepolisian Hong Kong. Tadi malam, pelaku, nenek berusia 79, tahun sudah ditahan dengan tuduhan penyiksaan dan ancaman pembunuhan. KJRI terus memonitor kasus ini dan memberikan pendampingan kepada korban," kata Iqbal pada Jumat (2/3).

Sebelumnya diwartakan, dalam video yang telah viral itu, sang majikan meneriaki pembantu rumah tangga tersebut dengan sebutan “anjing”. Video itu diunggah di halaman Facebook Time News International. Di awal video, TKI itu mengatakan; ”Untuk hal-hal kecil Anda selalu masuk (ke kamar saya) seperti ini.”

Keluhan itu membuat majikan tersinggung. Korban lantas terdengar mengucapkan beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia. ”Ya Tuhan, saya dipecat. Saya tidak menerima dia berbicara seperti itu kepada saya,” kata TKI tersebut berulang kali.

Ucapan itu sebagai respons karena sang majikan mengumpat kasar dengan bahasa China, termasuk meneriakinya dengan kata-kata tak pantas. Majikan yang seorang wanita tua itu tidak suka mendengar korban berbicara dengan bahasa Indonesia.

Adegan kekerasan berlanjut dengan upaya majikan menyeret pembantu rumah tangga itu dari tempat tidur, menyuruhnya pergi, dan bahkan mengancam akan membunuhnya. Ancaman itu dijawab korban dengan ucapan; ”Bunuh saya saat ini”.

Identitas pelaku kekerasan juga belum diketahui. Tak jelas apa yang memicu TKI itu diserang. 

Video kekerasan ini telah ditonton lebih dari 800.000 kali dalam waktu 24 jam. Banyak komentator merespons dengan komentar marah dalam bahasa Indonesia dan Tagalog. Mereka menyerukan agar polisi menyelidiki kekerasan tersebut. (sn)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita