OPM Nantang Perang, Kodam Cendrawasih Tinggal Tunggu Perintah

OPM Nantang Perang, Kodam Cendrawasih Tinggal Tunggu Perintah

Gelora News
facebook twitter whatsapp
OPM saat melontarkan tantangan perang

www.gelora.co -  Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang dikenal dengan sebutan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali berulah. Kali ini bahkan menyatakan tantangan perang.

Tantangan perang OPM itu sendiri ditujukan secara khusus kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan institusi Polri.

Diketahui, video tantangan perang OPM tersebut diunggah pada 9 Februari 2018 lalu.

Menanggapi tantangan perang itu, Kodam XVII/Cendrawasih mengaku siap kapan pun diperintah berperang melawan OPM.

Akan tetapi, TNI tak bisa serta merta langsung menanggapi tantangan perang OPM itu. Apalagi jika tidak ada perintah dari Mabes TNI.

“Tapi kalau negara memerintahkan TNI, kami siap bergerak kapan saja,” terang Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri M. Aidi.

Aidi meyakini, dengan kekuatan yang dimiliki Kodam XVII/Cendrawasih saat ini, pihaknya yakni bisa menggulingkan OPM.

Akan tetapi, sampai saat ini mereka masih mengedepankan pendekatan melalui sejumlah program. Diantaranya pendekatan teritorial lewat pembangunan jalan, rumah honai, dan sejumlah fasilitas umum lainnya.

“Dengan pendekatan itu, banyak (OPM) yang tergerak hatinya untuk bergabung kembali dengan NKRI,” terang Aidi.

Perwira TNI AD dengan tiga melati di pundak itu menambahkan, memerangi OPM bukanlah pilihan pertama bagi Kodam XVII/Cendrawasih, melainkan jalan terakhir yang bisa ditempuh.

Selama upaya pendekatan masih bisa dilakukan, instansinya tidak akan melakukan kontak senjata dengan kelompok tersebut.

“Karena mereka juga saudara-saudara kita,” jelasnya.

Untuk saat ini, berbagai upaya pendekatan itulah yang dilakukan Kodam XVII/Cendrawasih sebagai salah satu kepanjangan tangan Mabes TNI di Papua.

Bekerja sama dengan Polda Papua, mereka juga terus berupaya agar serangan yang dilakukan OPM beberapa waktu lalu tidak terulang.

Meski serangan itu tidak mengakibatkan korban jiwa, namun fasilitas umum yang sudah dibangun dengan susah payah hancur.

“Penjagaan di sana dilakukan Satgas Amole dari Polri,” ungkap dia.

Lokasi pembakaran di Desa Banti, sambung Aidi, merupakan lokasi yang sama dengan tempat penyanderaan ribuan masyarakat oleh OPM akhir tahun lalu.

Beruntung, sampai saat ini lokasi tersebut sudah tidak ditinggali oleh masyarakat yang memilih mengungsi.

“Yang menyerang juga kelompok yang sama. Sekarang di sana sudah kondusif,” tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sama sekali tak gentar dengan tantangan perang OPM itu.

Malah, Rymizard balik melontarkan tantangan kepada Tentara Pembebasan Nasional–Papua Barat (TPN–PB).

Keterangan tersebut disampaikan Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rabu (28/3).

“Ngajak perang? Ya perang saja. Orang ajak perang masa makan soto sih,” kata Ryamizard di Gedung Kemenhan, Jalan Merdeka Barat, Rabu (28/3/2018) kemarin.

Mantan kepala staf angkatan darat (KSAD) itu menegaskan, Indonesia siap memerangi setiap kelompok yang berniat mengganggu kedaulatan NKRI.

“Pokoknya kalau keselamatan bangsa, kemudian kedaulatan rakyat, dan keutuhan terganggu itu (urusan) tentara,” tegas dia.

Lebih lanjut, Ryamizard percaya TNI dapat menanggulangi ancaman ini dengan mudah.

“Mereka (OPM) mah kecil. Malu sama veteran kalau saya tidak berani,” ujar Ryamizard sambil menjentikkan jari. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita