 |
| Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers usai meninjau pembangunan kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018) kemarin. |
www.gelora.co - Presiden Indonesia mendatang harus memenuhi sejumlah kriteria mumpuni untuk memimpin Indonesia ke depan.
Salah satunya adalah menguasai bahasa internasional dan memiliki intelejensi yang tinggi.
Demikian disampaikan mantan anggota Komnas HAM Prof Hafid Abbas kepada Kantor Berita Politik RMOL, (grup pojoksatu.id) Jumat (30/3).
Dalam kesempatan itu, ada sejumlah kriteria seorang Presiden yang ia beberkan berdasarkan hematnya.
Pertama, seorang Presiden jangan hanya mengurus diri dan kelompoknya sendiri. Akan tetapi harus juga mengurus kepentingan orang banyak.
Selanjutnya, Presiden juga harus mahir berbahasa dunia internasional seperti Bahasa Inggris dan lebih intelek.
“Jangan yang Bahasa Inggris-nya buruk tapi dipaksakan. Lebih baik kayak Pak Harto dulu, kemana-mana pakai Bahasa Indonesia,” terang Hafid
Kemudian, sambung dia, Presiden harus bisa mengurangi kesenjangan sosial.
“Kesenjangan sosial kita sudah amat teramat tinggi. Bukannya menciptakan keadilan sosial tapi ini malah kesenjangan sosial,” pungkasnya.
Kendati demikian, pengamat hukum kawakan ini tak mau menyebut siapa sosok yang memiliki atau mendekati kriteria di atas.
Namun ia mengakui, dengan kriteria tersebut, terdapat beberapa nama yang bisa masuk.
Diantaranya, para calon alternatif pilihan rakyat seperti Rizal Ramli, Tuan Guru Bajang (TGB), Yusril Ihza Mahendra dan Anies Baswedan.
Untuk diketahui, khusus untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, namanya kerap muncul dalam berbagai survei lembaga independen.
Anies dianggap sebagai salah satu kandidat potensial yang bisa tampil di panggung Pilpres 2019.
Sayangnya, elektabilitasnya masih jauh di bawah Jokowi dan Prabowo yang selalu mendominasi di urutan teratas.
Akan tetapi, Anies memiliki elektabilitas yang cukup bersaing jika disimulasikan menjadi cawapres.
Bagaimana menurut Anda? [psid]