Jubir Demokrat: Bantah Setnov Soal Aliran Duit e-KTP ke Puan, Hasto Gunakan 'Nalar Jongkok'

Jubir Demokrat: Bantah Setnov Soal Aliran Duit e-KTP ke Puan, Hasto Gunakan 'Nalar Jongkok'

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Hasto

www.gelora.co -  Terdakwa kasus korupsi pengadaan e-KTP Setya Novanto menyebut dua politisi PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung, masing-masing menerima uang 500 ribu USD terkait proyek e-KTP.

Hal itu diungkapkan Setya Novanto (Setnov) pada sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta (22/03). "Bu Puan Maharani Ketua Fraksi PDI-P dan Pramono adalah 500.000. Itu keterangan Made Oka," kata Setya Novanto kepada majelis hakim.

Pengamat politik Muhammad AS Hikam menyebut pengakuan Setnov itu sebagai bom waktu yang sangat dahsyat. “Bom waktu Setnov. Pengakuan Setya Novanto (Setnov) di Pengadilan Tipikor Jakarta,  sangatlah dahsyat. Ia ibarat sebuah bom waktu politik yang ledakannya bisa...,” tulis AS Hikam di akun Twitter @mashikam.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berkelit atas kesaksian Setnov. Hasto menegaskan bahwa saat proyek tersebut berlangsung, pemerintahan berada di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menjabat Ketua Umum Demokrat. 

Komunikator Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean bereaksi keras atas pernyataan Hasto. “Hasto ibarat sedang memainkan politik kobokan. Kobokan itu cuci tangan. Setelah tangan dicuci, airnya disiramkan ke orang lain. Jorok, tak beretika. Kader PDIP yang disebut Setnov terima suap dari EKTP, koq Hasto kesannya nyiram air cuci tangan ke Demokrat,” tegas Ferdinand di akun @LawanPoLitikJKW.

Tak hanya itu, Ferdinand menegaskan bahwa Hasto menggunakan “nalar jongkok”. “Hasto sekjen PDIP menggunakan nalar jongkok untuk merespon keterangan Setnov di sidang Tipikor terkait @pramonoanung dan @puan_maharani diduga terima 500 ribu USD dari EKTP. Seolah PDIP tak mungkinn korupsi karena sebagai Oposisi. Korupsi bukan soal oposisi atau penguasa, tapi moral pribadi

#nalarcetek,” tulis @LawanPoLitikJKW.

Ferdinand pun menantang KPK untuk berani memproses politisi yang disebut Setya Novanto. “Apakabar @pramonoanung dan @puan_maharani? Namanya disebut dalam kasus EKTP. Pengakuan Setnov terdakwa kasus Korupsi EKTP, Pramono Anumg dan Puan Maharani diduga terima uang EKTP. Halo @KPK_RI jangan takut ya..!! Pantes selama ini ada yang getol libatkan SBY untuk alihkan isu,” tulis @LawanPolitikJKW. [ito]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita