FUIR: Kelompok Berotak Burung Unta Giring 212 Demi Pilpres 2019

FUIR: Kelompok Berotak Burung Unta Giring 212 Demi Pilpres 2019

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Forum Umat Islam Revolusioner (FUIR) angkat bicara soal isu Pilpres 2019. FUIR meminta sejumlah pihak tak mempolitisir Gerakan 212 untuk Pilpres 2019.

"Saat ini 'ghiroh' atau semangat keumatan pada Gerakan 212 ini seolah-olah terklaim milik kelompok dan ormas tertentu saja seperti FPI, FUI atau Persaudaraan Alumni (PA) 212 semata. Ini menjadi persoalan ketika semangat umat yang besar dalam Gerakan 212 ditarik dan dibawa masuk dalam politik praktis seperti Pilkada 2018 dan juga Pileg/Pilpres 2019," kata Koordinator FUIR M Fatih dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (25/3/2018).

Fatih berpendapat pada dasarnya Gerakan 212 terdiri dari elemen umat Islam yang tersebar ke berbagai ormas yang memiliki afiliasi politik sendiri dan bersifat mandiri. Gerakan 212 adalah gerakan besar karena kuatnya "ghiroh keumatan" yang merasa keyakinannya terganggu. 

"Sehingga Gerakan 212 bukan hanya milik FPI, FUI atau PA 212 semata, tapi milik semua elemen ormas dan elemen umat Islam yang terlibat langsung atau tidak langsung, di darat maupun di udara (medsos). FUIR meminta pihak-pihak yang selalu mengklaim dirinya paling mewakili umat Islam untuk berhenti menjual ghiroh gerakan keummatan untuk kepentingan sekelompok orang tertentu," ujar Fatih.

Dia melanjutkan, besarnya ghiroh keumatan jangan lagi dipakai oleh tokoh-tokoh tertentu dengan memanfaatkan isu-isu ke-Islam-an untuk tujuan politik sempit kekuasaan. Umat Islam yang mayoritas diam (silent majority) dan bergerak saat keyakinannya terusik, masih kata Fatih, jangan lagi di dorong-dorong, digiring ke politik praktis. 

"Mereka (umat Islam) telah berjuang dengan swadaya dan mandiri, tulus ikhlas. Jadi setop politisasi "Ghiroh Keummatan" dalam Gerakan 212 untuk kepentingan pilpres 2019. Tetapi setelah menduduki kekuasaan, umat Islam nantinya akan ditinggalkan, umat Islam dijauhi, umat Islam disuruh kembali ke barak," ulas Fatih.

"Kami (FUIR) juga merupakan bagian dari gerakan besar 212 yang tergerak karena keyakinan kami. Namun sebagai warga negara yang baik, kami berhak melakukan kritik yang membangun kepada umara yang terpilih karena kontribusi Gerakan 212. Terbukti pasca melakukan aksi gubernur DKI Jakarta mengeluarkan pergub yang melawan prostitusi dan narkoba," imbuhnya.

"Untuk itu FUIR menegaskan akan melawan semua anasir-anasir perorangan/kelompok berotak burung unta yang mengklaim dirinya sebagai kelompok yang paling mewakili gerakan 212 yang terus menggiring gerakan 212 ini ke kepentingan politik kekuasaan pemilihan presiden 2019 mendatang," sambung Fatih. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita