FPI Ingatkan PSI Minggir dari Panggung Perseteruan karena Masih Level ABG Alay

FPI Ingatkan PSI Minggir dari Panggung Perseteruan karena Masih Level ABG Alay

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Partai Solidaritas Indonesia alias PSI yang baru saja seumur jagung, melalui Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Agama dan Kemasyarakatan sekaligus merangkap sebagai juru bicara PSI, Danik Eka Rahmaningtias, rupanya merasa perlu untuk ikut bersuara, walaupun tidak memiliki “urusan” terkait dengan kasus yang melibatkan FPI dan Majalah Tempo.

Bahkan pernyataan Danik yang menyatakan jika FPI boleh untuk menyuarakan hak atas ketersinggungan dan kemarahannya atas perbuatan redaksi majalah tempo yang memuat karikatur tentang Habib Rizieq yang terkesan menyudutkan, namun tidak melanggar norma hukum dan hak asasi manusia.

Atas pernyataan ini, rupanya banyak pihak yang mencoba untuk mengklarifikasi kepada pihak FPI. Namun oleh FPI tidak terlalu dianggap penting apalagi dianggap sebagai sebuah persoalan yang perlu diperhatikan.

Hal itu termuat dari pernyataan FPI yang dimuat melalui akun baru sosial media twitter milik mereka yang bernama @LembagaF yang dibuat pada bulan Desember 2017 lalu. FPI hanya mengingatkan jika sebagai partai alay yang hanya berisi para Anak Baru Gede alias ABG, sebaiknya PSI tidak perlu untuk ikut berkomentar karena “panggung” persoalan ini hanya berada antara FPI dan Redaksi Majalah Tempo.

Dan PSI tidak perlu untuk mencari panggung dengan mencoba untuk ikut melibatkan diri dalam persoalan karikatur media Tempo Grup, bahkan FPI menganggap jika PSI bukan level setingkat FPI yang sudah malang melintang di Indonesia sejak lama, baik dalam kegiatan sosial maupun soal politik.

” Pertanyaan rekan2 ttg ” konferensi pers PSI ” mengenai FPI sambangi tempo. Pandangan kami PSI adalah partai baru yg sedang cari panggung. Jawaban kami.. jgn naik dipanggung kami. Kalian belum levelnya. Krn kalian partai ABG alay.” @LembagaF akun milik Lembaga Informasi Front milik FPI.

Heikal yang juga alumni 212 yang ditanyakan terkait dengan PSI yang coba coba untuk melibatkan dalam panggung FPI versus Tempo Grup, mengingatkan kepada PSI agar belajar terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan sosial seperti yang selama ini dilakukan oleh FPI di berbagai daerah bencana alam di Indonesia.

“Jangankan untuk mengumpulkan massa hingga jutaan, melakukan kegiatan sosial seperti yang sering dilakukan oleh FPI selama ini di daerah bencana saja belum tentu PSI mampu untuk melakukannya, jadi tidak usah ikutan dengan memaksakan diri untuk menyamakan level FPI yang berada jauh diatas mereka.”ujar Heikal selaku pembina sekaligus inisiator Heikal Center yang juga selalu merasa bangga sebagai bagian dari Alumni 212. [pbw]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita