Duet Prabowo-Rizal Ramli Cocok Pimpin Indonesia

Duet Prabowo-Rizal Ramli Cocok Pimpin Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman memastikan Prabowo Subianto bakal maju sebagai Capres dalam Pilpres 2019 mendatang. Deklarasi Prabowo sebagai Capres akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018) mendatang. Deklarasi bersamaan dengan digelarnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dihadiri DPD Gerindra dari seluruh Indonesia. 

"Sebelum tanggal 11 April juga akan digelar event besar lainnya yakni pembentukan Tim Advokasi Pengamanan Capres Pak Prabowo pada tanggal 5 April. Tim Advokasi Pengamanan langsung akan dipimpin Sufmi Dasco Ahmad," ujar Habiburokhman yang dihubungi Harian Terbit, Selasa (27/3/2018).

Lalu siapa yang bakal menjadi calon wapresnya? Pakar hukum tata negara Universitas Indonesia (UI) Dr Margarito Kamis mengatakan, dua tokoh yakni Rizal Ramli dan Prabowo Subianto merupakan pasangan yang serasi untuk memimpin negeri ini.

“Dua-dua (Rizal Ramli dan Prabowo) mengerti persoalan. Nasionalisme 200 karat, nggak perlu diragukan lagi,” ucap Margarito kepada wartawan, Selasa (27/3/2018).

Rizal Ramli yang ahli ekonom  dan Prabowo yang pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad ke-22 ini sangat tepat menjadi pasangan calon pemilihan presiden (Pilpres) 2019. “Harus Prabowo, jelas, dua-duanya punya nyali,” tegasnya.

Margarito menjelaskan, kemampuan kedua tokoh nasional ini tidak boleh diragukan lagi mengingat bangsa ini memerlukan sosok mereka.

“Orang gila aja yang meragukan itu, Prabowo sama Rizal Ramli,” jelas putra Ternate yang sikripsinya dibimbing Prof Baharuddin Lopa SH (Alm) dan doktornya dibimbing Adnan Buyung Nasution (Alm) ini.

Habiburokhman menuturkan, maju kembali Prabowo menjadi Capres merupakan langkah yang tepat dan tidak ada masalah. Karena sudah banyak yang mendukung agar Prabowo maju untuk memimpin Indonesia.

"Saat ini peluang Pak Prabowo juga semakin besar. Karena banyak harapan yang diimpikan rakyat seperti peningkatan ekonomi, kurs dolar terhadap rupiah dan stabilitas harga BBM," jelasnya.

Terpisah pengamat politik dari Point' Indonesia (PI) Karel Susetyo mengatakan, sejak 2009 peruntungan Prabowo diajang kontestasi nasional selalu buruk. Jika pun hendak dicoba lagi tahun 2019 maka tentunya harus banyak yang diperhitungkan oleh Prabowo dan timnya. Banyak perhitungan  yang harus dilakukan agar Prabowo tidak meninggalkan kesan sebagai Capres abadi.

"Banyak diperhitungkan karena pertama, secara realita hasil beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo jauh dibawah Jokowi. Artinya publik pemilih sudah meninggalkan Prabowo. Karena melihat banyak keberhasilan yang dicapai Jokowi selama ini," ujarnya.

Kedua, sambung Karel, kehadiran Prabowo sebagai capres lebih dikarenakan adanya kebutuhan sebagai vote getter dari Gerindra. Dimana Gerindra menjadi pemain utama dalam mengambil ceruk pasar pemilih anti Jokowi atau pemerintah. Tanpa kehadiran Prabowo maka sangat mungkin pemilih anti Jokowi akan lari ke PKS atau PAN. Ketiga, Pilpres 2019 adalah ajang terakhir Prabowo dalam politik. 

"Karena usia Prabowo yang tidak lagi muda. Maka sebaiknya Prabowo menjadi king maker saja dengan menampilkan nama capres baru yang lebih muda dan fresh," jelasnya.

Didukung Buruh

Selain didukung ulama, Rizal Ramli juga mendapat dukungan dari Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak Gas Bumi dan Umum (FSPKEP) menyatakan dukungan kepada ekonom senior Dr. Rizal Ramli maju sebagai calon presiden.

"Berdasarkan evaluasi terhadap tokoh-tokoh yang ada saat ini, kami belum menemukan sosok seperti Bang Rizal Ramli. Kami mendukung Bang Rizal untuk memimpin Indonesia," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak Gas Bumi dan Umum (FSPKEP), Sunandar, di sela rapat koordinasi pengurus pusat, DPD dan DPC di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/3).

Sunandar mengatakan Rizal Ramli adalah sosok visioner, berintegritas dan memiliki kemampuan di atas rata-rata. Menko Ekuin di era Pemerintahan Gus Dur dan Menko Maritim di era Jokowi itu, kata Sunandar, terbukti berani ambil risiko serta bekerja nyata memajukan dan menyejahterakan kehidupan bangsa.

"Apa yang Bang Rizal kerjakan (saat di kabinet) sangat terasa hasilnya. Kami yakin Bang Rizal bisa membawa Indonesia bangkit dari keterpurukan dan ketertinggalan," katanya. [htc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita