Begini Cara Sindikat Skimming Jalankan Aksinya

Begini Cara Sindikat Skimming Jalankan Aksinya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, berhasil membongkar sindikat pelaku pembobol rekening nasabah salah satu bank pemerintah dengan modus skimming jaringan internasional. Kelima orang yang ditangkap berbagi peran dalam menjalankan aksi kejahatan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta mengatakan, Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil membekuk lima orang tersangka. Kelima tersangka itu atas nama Caitanovici Andrean Stepan (Rumania), Raul Kalai alias Lucian Meagu (Rumania), Ionel Robert Lupu (Rumania), Ferenc Hugyec (Hungaria), dan Milah Karmilah (WNI.

"Kami menangkap lima orang, empat WNA (warga negara asing) dan satu WNI (warga negara Indonesia). Empat WNA terdiri dari tiga orang warga negara Rumania, satu orang Hungaria," ujar Nico, Sabtu (17/3).

Dikatakan, dalam menjalankan aksinya, para tersangka berbagi peran menjadi tiga kelompok dalam melaksanakan kejahatan mencuri uang nasabah bank dengan metode skimming.

"Pertama adalah kelompok penyedia alat. Mereka sudah menyediakan alat-alat mulai dari software-nya, hardware serta kamera, kemudian melalui alat skimming dimasukan. Alat ini berasal dari luar negeri dan dimasukkan ke dalam negeri," ungkapnya.

Ia melanjutkan, kedua adalah kelompok operasional yang bertugas memasang alat. Mereka akan memantau sejumlah titik ATM yang dinilai bisa dipasangi alat dengan aman. Pelaku juga melihat situasi dan jam untuk menentukan sasaran sebelum akhirnya alat skimming dipasang.

"Kemudian yang ketiga adalah kelompok yang mengambil uang, dan selanjutnya ditransfer. Kelompok ketiga ini setelah mendapatkan data dari ATM yang sudah dipasang alat, kemudian mereka memindahkannya ke kartu-kartu lain. Jadi data dipindahkan ke kartu," katanya.

"Jadi alat ini dipasang sehingga apabila seseorang memasukkan nomor PIN-nya, begitu kartu dimasukkan data itu terekam. Maka kalau kita memasukkan PIN kadang-kadang kan kita menutupi, gunanya seperti itu," tambahnya.

Ia menjelaskan, polisi juga menyita baterai yang digunakan agar alat yang dipasang dapat bekerja cukup lama. Kemudian, laptop yang digunakan untuk memindahkan data.

"Data-data yang sudah masuk digunakan ke dalam hard disk, dimasukkan ke dalam komputer," tandasnya. [bs]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita