Baru Nikah 5 Bulan Sudah Ditinggal Selamanya, Curhat Sedih Wanita Ini Bikin Netizen Nangis

Baru Nikah 5 Bulan Sudah Ditinggal Selamanya, Curhat Sedih Wanita Ini Bikin Netizen Nangis

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Siapa yang tak bersedih ditinggal pergi selamanya oleh orang terkasih?

Apalagi kepergian itu terjadi justru tak lama usai momen pernikahan.

Hal itu pula yang dialami oleh wanita pemilik akun Facebook bernama Dyah Putri Utami.

Jumat (9/3/2018), ia mengunggah cerita sedih melalui Facebook.

Hingga artikel ini dimuat, postingan tersebut telah dibagikan hingga 40 ribu kali dan dikomentar8i 31 ribu akun.

Dyah menikah dengan seorang pria bernama Reksa Wibawa pada September 2017 lalu.

Sayangnya, kebahagiaan pernikahan mereka tak bertahan lama.

Dua bulan usai menikah, tepatnya pada November 2017, Reksa justru divonis sakit.

Awalnya Reksa merasakan nyeri di tangan kanan.

Ia kemudian melakukan rontgen di RSPG Cisarua.

Hasilnya, Reksa menderita tumor jinak di mediastinum seukuran 5x5 cm.

Vonis tersebut menjadi awal perjuangan mereka melawan penyakit Reksa.

Tak disangka tumor jinak itu berkembang dengan cepat.

"Dengan berbagai pemeriksaan, tidak ditemukan adanya kanker, hanya tumor jinak mediastinum yg ukurannya sudah berubah melewati pengecekan Ct Scan menjadi 15x15 cmn dibulan desember 2017,

lalu dokter memutuskan untuk operasi segera krn pertumbuhan yg sangat cpt, namun sebelum operasi km sudah dirawat dirumah sakit krn mendadak stroke badan kanan selama 30 menit

Kita hadapi semuanya hanya berdua dg prosedur rmh skt yg teramat berat, tp km dan ak semangat asal km sembuh, semangat km sangat tinggi, g prnh ngeluh dan selalu ceria," tulis Dyah.

Namun pada Januari 2018, vonis dokter yang awalnya tumor jinak berubah menjadi kanker stadium 4.

Sakit yang diderita Reksa pun semakin parah.

Ia harus tak lagi bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda.

Ia bahkan harus memakai selang ke paru untuk mengeluarkan cairan.

Februari 2018, kondisi Reksa sempat membaik.

Dokter kemudian memutuskan untuk melepas selang yang ia gunakan.

Namun setelahnya, Reksa selalu mengeluh sesak nafas.

Ia juga mengalami infeksi sehingga harus kembali dirawat secara intensif.

Selama perawatan itu, Dyah selalu setia menemani.

"tdr sayang, biar ga kerasa skt gih buat istirahat", tp km sempat menyebut lailahailaallah.

Km saat sblm tdr menanyakan "ayah kuat kan mi?, ak jawab iya kuat kok kuat", dalam hatiku maafkan ak yg tdk prnh memberitahumu bahwa km stadium 4, ak brfikir dg km tdk tau, km akan lebih brfikir positif untuk sembuh.

Setelah satu jam kemudian (11:00) km bangun kaget, ak tnya kenapa ayah, km hny geleng dan ak suruh istighfar km masih bisa, tiba2 km sesak dan dg mata kosong ga hiraukan ucapanku lalu tersenyum manis

Tiba2 monitor bunyi, nafas turun, nadi naik drastis, suster dokter semua menyiapkan ke ICU, saat itu aku membisikimu "kuat ayah kuat, katanya km akan brtahan buat mimi"

lalu kondisi di alat monitor mulai stabil kembali namun km dalam kondisi koma.

Dibawalah km ke ruang ICU dg kbr oleh dokter kemungkinan terburuk, ak hny sendiri saat itu sambil menangis dan menunggu klrga dtg di depan ruang ICU,'" tutur Dyah.

Tak disangka itulah detik-detik terakhir Dyah bersama suaminya.

Kondisi Reksa terus menurun hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Dyah menuliskan bagaimana suaminya tersenyum menjelang ajal menjemput.

"dg berat sungguh berat ku bisikkan ditelingamu "ayah, mimi ikhlas klo ayah mau pergi, ayah yg tenang ya disana, nnti tunggu mimi ya, mimi relakan ayah pergi dl"

lalu ak bacakan lailahailaallah muhammadarosullulah 3x, perlahan nadi km menurun dan menurun, ak kecup kening km ak blg "selamat tinggal, selamat berjumpa lg ditmpt yg lebih indah",

lalu air mata sedikit keluar dan nafasmu perlahan hilang dg lembut dan tersenyum, nadi km nol, dokter blg dia sudah tdk ada bu, ak masih ga prcya, ak pegang dadanya memastikan tdk nafas barangkali salah, dtegaskan lg dokter blg ikhlas y bu, lemah kaki ini berdiri, nangis ga terbendung, ak sendiri yg mengantarmu pergi

Ketika memandikan jenazahmu, semua org berkata subhanallah, reksa gagah, semakin ganteng, senyum, putih, bersinar, badan ga pucat mayat tp kuning bersinar sprti hidup, ak trs memastikan dadanya tdk bernafas, ditengah2 dimandikan, ak brtanya "papah, reksa udh ga nafas kan" ,

smua org pd melihatku sprti kasian, ak tdk bs menerima knyataan sperti mimpi.

Aku kecup kening jenazah km untuk yg terakhir sblm dikebumikan.

Ketika dibawa keranda km, ak hnya bs teriak menangis "km mau dibawa kemana ayah", udara sangat sejuk saat itu, tp ketika sudah dikebumikan, udara panas lg, km memang lelaki pilihan Allah,

smoga km udah bahagia ga kesakitan lg ya syg dan husnul khotimah, sampai jumpa kembali disana syg tetap menjadi bidadari surgamu ya. 
Aku sangat syg km reksa.

Selamat jalan suamiku, hatimu memang selalu tulus dg siapapun, baik, jujur, memperlakukan ak selalu istimewa, ibadah tdk prnh putus dan selalu istighfar, Allah sudah merindukanmu trnyata, Dia lebih menginginkanmu, Suami terindahku

Dariku, istri yg teramat mencintaimu Dyah Putri Utami , caraku mencintaimu saat ini adl doaku yg tak pernah putus untukmu... I Love u," tulis Dyah menutup ceritanya. (tn)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA