Yusril: Pilih Pemimpin Jangan Asal Sebut

Yusril: Pilih Pemimpin Jangan Asal Sebut

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak mau terlalu pusing soal pencalonan presiden atau wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2019.

Hal itu dikemukakan Yusril menanggapi namanya disebut-sebut termasuk salah satu yang diperhitungkan dalam bursa Pilpres 2019. 

"Kita biarkan saja ini berjalan, tapi segala kemungkinan yang terjadi itu, saya harus siap menghadapinya," kata Yusril saat ditanya kesiapannya apakah mau menjadi calon presiden atau wakil presiden dalam Pilpres 2019, usai acara Tasyakuran Kantor Komite Pemenangan Pemilu PBB, di Jakarta, Kamis malam, (15/2/2018).

Selain karena dukungan berbagai pihak, menurut Yusril, terpilih atau tidaknya seseorang untuk menjadi pemimpin negeri, adalah garis tangan dari Allah SWT sehingga hal itu bukan semata-mata persoalan mampu atau tidak menjadi presiden. 

"Tahun 1999 lalu, saya terpilih menjadi (calon) presiden, namun karena garis tangan belum ada, rontoklah itu. Apalagi saat itu ada Gus Dur," kata mantan menteri hukum dan HAM ini. 

Saat ini, kata Yusril, hal yang terpenting adalah memilih pemimpin jangan asal sebut. Sebab, nantinya pemimpin yang terpilih, harus membawa masa depan bangsa. 

"Calon itu kalau sudah jadi presiden yang bersih ya begini, dia menjalankan pemerintahan begini, dia mengatasi persoalan begini, dia memecahkan persoalan-persoalan begini caranya, dia membawa bangsa ini melangkah ke depan lebih baik di tengah persaingan global, begitu caranya," ujar Yusril. 

Hingga saat ini, menurut pakar hukum tata negara ini, belum ada pembicaraan khusus terkait hal tersebut. Kalau memang nantinya ada pembicaraan, akan banyak pesan yang bisa disampaikan. 

"Intinya mau menerima atau menolak tak tahu karena semua ini harus dibicarakan terlebih dahulu. Karena bukan sekadar menang jadi presiden, tapi setelah terpilih di mana dia menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa ini," ujar Yusril.

Hal terpenting untuk dilakukan menghadapi Pemilu 2019 ini, Yusril mengaku masih fokus untuk memuluskan partainya melaju. PBB harus kembali duduk di kursi DPR untuk mengisi kekosongan dalam beberapa waktu ini. 

"Sekarang bagaimana baiknya melangkah, mudah-mudahan bisa memenangi pemilihan dan meneruskan perjuangan pengurus partai," ujarnya. (ts)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA