Waskita karya akui beban kerja tak seimbang dengan jumlah pekerja

Waskita karya akui beban kerja tak seimbang dengan jumlah pekerja

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Direktur Utama PT Waskita Karya Muhammad Choliq mengaku bahwa dalam kurun waktu 2014-2017, nilai proyek yang dikerjakan perseroannya naik signifikan. Di 2014, nilai proyek yang dipegang Waskita Karya sekitar Rp 10 triliun, sedangkan di 2017 mencapai Rp 45 triliun.

Namun, kenaikan nilai proyek tersebut tidak dibarengi dengan penambahan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Waskita yang hanya bertambah sekitar 20-30 persen tiap tahun.

"Penambahan tenaga kerja 3 tahun terakhir 20-30 persen, sedangkan pertumbuhan produksi yang dikerjakan tiap tahunnya mencapai 100 persen. Ini salah satu kesalahan Waskita yang baru saya sadari ketika hal itu (kecelakaan) terjadi," ungkapnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (28/2).

Selain itu, kurangnya jumlah tenaga kerja juga menyebabkan hampir 70 persen proyek Waskita Karya dikerjakan oleh sub kontraktor. "Hampir 70 persen lebih pekerjaan dikerjakan oleh sub kontraktor, karena sizenya besar, tidak mungkin dikerjakan sendiri," imbuhnya.

Saat ini, kata dia, Waskita tengah melakukan evaluasi internal untuk menentukan kemampuan perseroan dalam mengerjakan proyek. Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan menambah jabatan Pemimpin Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang langsung bertanggungjawab ke Direktur Utama.

"Kita akan buat semacam pimpinan k3 yang strukturnya langsung di bawah dirut, sehingga semua direktur operasi harus tunduk sama dia," tutup Choliq.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita