Upaya Anies selamatkan pajak DKI dari uang 'haram' usaha hiburan

Upaya Anies selamatkan pajak DKI dari uang 'haram' usaha hiburan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Sejak masa kampanye di Pilgub DKI Jakarta, Anies Baswedan, menolak keras tempat hiburan menyimpang. Dia siap menertibkan semua tempat hiburan yang kedapatan menjalankan bisnis esek-esek dan narkoba.

Bukan isapan jempol belaka. Anies telah membuktikan. Di awal menjadi gubernur DKI Jakarta, Anies menutup hotel dan spa Alexis yang terletak di kawasan Jakarta Utara karena terendus praktik pornografi. Selang beberapa bulan kemudian, Diskotek Diamond di Jakarta Barat juga ditutup Anies karena kedapatan melakukan transaksi narkoba.

"Kita ingin uang halal. Kita ingin dari kerja halal. (Pajak dari usaha prostitusi) Enggak berkah," tegas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/10).

"Akal sehat nih, apakah karena pemasukan yang banyak pelanggaran dibiarkan? Saya menyelamatkan yang tak ternilai, harga diri, nilai sebuah ketertiban," sambung Anies.

Belakangan diisikan, karaoke 4Play yang juga satu dengan gedung Alexis disebut-sebut melakukan bisnis menyimpang. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku telah mendapatkan informasi itu dari anak buahnya di Dinas Pariwisata.

"Ini yang tadi dilaporkan juga oleh Bu Tinia dan kita akan tegas, kalau ada pelanggaran lagi kita akan berikan teguran dan surat peringatan dan kita akan ikuti proses," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (1/2) lalu.

Saat ini temuan itu sedang didalami. Jika benar melakukan pelanggaran, Sandi memastikan akan menindak.

Soal pelanggaran tempat hiburan di Jakarta, Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI juga menyampaikan data mengejutkan. Sebanyak 36 tempat hiburan di Ibu Kota diketahui menjadi lokasi transaksi narkoba.

"Ya betul masih diselidiki. Karena rata-rata pengakuannya dari luar. Kalau dari dalam sudah salah besar. Kadang manajemen tidak mengakui, tapi orang bawanya dari luar kemudian mereka happy-happy di dalam, makainya di luar," jelas Kepala Bidang Pemberantasan BNN DKI Maria Sorlury saat dihubungi, Kamis (23/2).

Data ini akan dicocokkan dengan yang dimiliki Pemprov DKI. Jika benar ditemukan barang bukti narkoba, BNN DKI akan memerintahkan segera ditutup.

"Masa DKI enggak punya (data), Kita sesuaikan dengan data kami. Kita harus betul-betul sehingga tidak merugikan pengusaha tempat hiburan," jelasnya.

"Kami kan tinggal terima perintah aja. Kalau gulung tikar ya gulung tikar. Tutup ya tutup. Kalau memang sudah terbukti, barang masih di luar bawa masuk ke dalam ini susah kita menjeratnya. Masalahnya ada di mana," sambung dia.

Gubernur Anies menyambut baik data yang disampaikan BNN DKI. Dia akan menemui Kepala BNN, Budi Waseso.

"Saya berencana menemui beliau. Kita siap mengeksekusi apapun pelanggaran, eksekusi sanksi. Intinya adalah kalau ada pelanggaran, jangan harap akan dibiarkan, " tegas Anies.

Sebagai bentuk keseriusan memerangi narkoba, Anies bahkan tak takut kehilangan pajak bernilai besar dari usaha tempat hiburan. Sebab dia yakin, DKI masih punya pendapat yang lebih baik dari sektor lainnya.

"Bagi kita sama sekali enggak ada hambatan jangan pernah merasa bahwa penutupan itu menurunkan pendapatan, tidak. Kenapa? Karena kita punya sumber lain, jadi kami tidak khawatir soal itu, " jelas Anies.[mdk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA