Tanggapi SBY, Anas: Hoax kok Dipercaya dan Disebarkan

Tanggapi SBY, Anas: Hoax kok Dipercaya dan Disebarkan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co -  Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum "berkicau" di akun Twitter-nya soal tudingan adanya pertemuan sebelum kesaksian Mirwan Amir dalam sidang e-KTP.

Saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Kamis (28/1/2018), Mirwan mengaku telah meminta presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menghentikan proyek e-KTP, tetapi ditolak.

Dengan tanda bintang bertuliskan admin, pengelola akun tersebut mengunggah foto tulisan tangan Anas yang sebelumnya menjadi rangkaian kicauan pada Jumat (9/2/2018).

Berikut isi dari tweet Anas.

1. Awalnya saya geli dengar cerita ada tuduhan pertemuan di Sukamiskin untuk merancang fitnah kpd Pak SBY dan Mas Ibas.

2. Tetapi karena menjadi berita luas, dagelan itu perlu diluruskan. Karena bisa menyesatkan. *abah

3. Jelas bahwa tidak pernah ada pertemuan di Sukamiskin yg dihadiri oleh Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, Mirwan Amir dan Saan Mustopa.

4. Terpikir untuk bikin pertemuan saja tidak pernah. Tidak ada hujan kok tiba-tiba ada banjir hoax. *abah

5. Itu cerita hoax yg berasal dari Surat Hoax yg entah dibikin oleh siapa. Tetapi jelas disebarkan oleh siapa saja.

6. Mudah banget untuk membuktikan pertemuan itu fakta atau hoax. Ada CCTV, buku tamu dan banyak warga yg bisa ditanya. *abah

7. Hoax kok dipercaya dan disebarkan. Lalu kemana kampanye anti hoax dan fitnah yg blm lama dideklarasikan?

8. Hoax juga disebarkan hampir bersamaan dgn narasi jihad untuk keadilan. Ada kontradiksi yg nyata di antara keduanya. *abah

9. Citra, kekuasaan, ketenaran dan kekayaan boleh dicapai. Tapi caranya tdk mesti dgn menista orang lain dgn hoax dan tuduhan konspirasi fitnah.

10. Keadilan musti diperjuangkan dgn cara2 yg sejalan dgn makna keadilan itu sendiri. *abah

Sementara itu, mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa membenarkan jika Anas menyampaikan hal tersebut.

"Soal tweet itu, kan, sebenarnya tweet itu hanya jawaban atau klarifikasi atas tuduhan," kata Saan saat dihubungi, Senin.

Ia mengatakan, kicauan Anas merupakan bantahan atas hoaks yang selama ini beredar. Hoaks tersebut, kata Saan, seolah menunjukkan ada pertemuan tertentu untuk merancang fitnah.

Senada dengan Anas, ia memastikan, tak ada pertemuan antara dirinya dan Anas, Firman Wijaya selaku pengacara Setya Novanto, dan mantan politisi Demokrat, Mirwan Amir.

"Tweet dari Mas Anas itu pesan kepada semua pihak agar tak memercayai dan menyebarkan hoax," lanjut Saan.

SBY sebelumnya mengatakan, ia tahu bahwa ada pertemuan antara Mirwan dan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya.

Pertemuan itu terlaksana sebelum persidangan dugaan tindak pidana korupsi e-KTP, di mana Mirwan Amir hadir sebagai saksi.

Dalam sidang, mantan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu menyebut nama SBY.

"Saya tahu, saya mendapatkan informasi dari sumber yang layak dipercaya (bahwa) menjelang persidangan, di mana terjadi tanya jawab antara Firman Wijaya dan Mirwan Amir, ada sebuah pertemuan dihadiri sejumlah orang," kata SBY di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

SBY menduga pertemuan sejumlah orang itu patut diduga menjadi cikal-bakal munculnya pernyataan Mirwan Amir di dalam persidangan.

Meski begitu, SBY menambahkan, belum waktunya informasi tersebut ia buka secara gamblang kepada masyarakat luas. SBY yakin informasi ini akan membuat publik geger.

"Lantas, ada apa dengan semua ini? Ini skenario siapa? Konspirasi model apa seperti ini," ujar SBY.

Dia menegaskan, pertanyaan itulah yang harus diungkap di tahun politik jelang Pemilu 2019. SBY mengatakan, ia akan berjihad dan memperjuangkan keadilan.

"Mungkin (jalannya) panjang, tetapi akan saya tempuh sampai kapan pun. Namun, saat ini saya memilih tidak dulu main tuduh kepada siapa pun," katanya. (tn)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita