Soal Polemik e-KTP, Habiburokhman : Pak SBY Itu 'Suci dalam Debu'

Soal Polemik e-KTP, Habiburokhman : Pak SBY Itu 'Suci dalam Debu'

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co -  Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan partainya tak suka menari di atas persoalan partai lain. Ia mencontohkan, dalam kasus e-KTP, banyak nama politikus yang awalnya disebut dalam dakwaan dan, menurutnya, KPK harus fokus ke nama-nama tersebut.

"Apa yang diwanti-wanti capres saya, Pak Prabowo, bahwa Partai Gerindra bukan partai yang senang menari-nari di atas persoalan partai politik lain. Dalam kasus e-KTP, kita tahu banyak nama, banyak politisi yang disebut bahkan dalam surat dakwaan. Menurut saya, fokus di situ dulu. Kita fokus pemberantasan korupsi harus dilaksanakan secara tuntas. Orang yang sejak awal harus diusut tuntas. Korupsi itu oknum koruptor nggak punya ideologi. Mereka lintas partai bisa juga kerja sama," kata Habiburokhman dalam diskusi Polemik SindoTrijaya 'Catatan Hitam e-KTP' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2018).

Terkait pelaporan SBY terhadap pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya, atas dugaan pencemaran nama baik, menurut Habiburokhman, hal itu tak harus sampai dilakukan. Ia pun menyebut SBY dikenal sebagai tokoh antikorupsi.

"Apa yang terjadi pada sidang Pak Mirwan saya nggak ngeh baru agak ada berita ketika Pak SBY melaporkan. Kita hormati Pak SBY melaporkan, cuma memang kita baru ngeh ada persoalan Pak Firman ini karena setelah dilaporkan. Pak SBY kita paham tokoh antikorupsi. Beliau mempelopori kalau korupsi, terdakwa langsung berhenti. Kita nggak akan pernah lupa," ucapnya.

Menurutnya, SBY hanya buang-buang tenaga saat melaporkan Firman ke kepolisian. Selama ini, Habiburokhman menyebut SBY tetap 'Suci dalam Debu' meski kerap difitnah.

"Pak Firman, saya agak kurang nyambung kalau dituduhkan Pak Firman mencemarkan nama baik Pak SBY. Apa hubungannya tugas senior kita itu dengan membebaskan Pak Setya Novanto. Kemudian apakah Pak SBY nggak buang-buang energi. Kita tahu Demokrat partai besar punya agenda besar ke depan. Beberapa kali difitnah tapi toh kalau istilah lagu Malaysia, 'Suci dalam Debu'. Itu nggak akan berpengaruhlah terhadap track record Pak SBY," ungkap Habiburokhman. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita