Sebelum Dibunuh Dan Dicor Dalam bak Mandi, Perempuan di Kendal Sempat Bersetubuh Dengan Pelaku

Sebelum Dibunuh Dan Dicor Dalam bak Mandi, Perempuan di Kendal Sempat Bersetubuh Dengan Pelaku

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Penyidikan yang dilakukan Polres Kendal terhadap Didik Ponco Sulistyo, warga Dusun Krajan Desa Puguh Kecamatan Boja, pembunuh yang mengecor korbannya, membuka fakta baru. Korban Fitri Anggraeni sudah menjalin hubungan asmara dengan Didik selama empat bulan terakhir. Selain itu, Fitri ternyata adalah teman dari istri Didik.

Didik mengatakan, sebelum melakukan pembunuhan dia menjemput Fitri di rumahnya. Alasannya, ingin diajak menjenguk istrinya yang sedang sakit di rumah sakit. Padahal, istri dan dua anak Didik sudah diantar ke rumah neneknya di Bandungan.

"Sesampainya di rumah, saya sempat berhubungan intim sekali dengan dengan Fitri," terangnya, Senin (26/2).

Setelahnya korban mandi dan saat memakai celana, Didik menagih utang. Tagihan tersebut dijawab Fitri dengan makian. Didik emosi dan langsung mendorong selingkuhannya tersebut. Saat Fitri terjatuh, kepalanya dibenamkan di lantai dan mengambil selendang untuk mencekik.

"Itu selama dua puluh menit," kata Didik.

Dia kalut saat mengetahui Fitri tewas. Didik memilih mengubur korban di bak mandi dan mengecornya agar tidak mengeluarkan bau busuk. Setelah membeli semen dengan mobil rental yang disewanya, dia mengecor korban di bak mandi.

Istrinya pulang dari Bandungan dan curiga karena bak mandi dalam keadaan dicor. Didik menjawab bak bocor dan dijadikan dudukan untuk tandon.

"Dua hari kemudian, istri kembali tanya. Kok ada bau bangkai di rumah, saya jawab itu bangkai tikus," ucapnya.

Agar tak ketahuan, bak mandi itu lalu ditutup lagi dengan pasir dan atasnya diberi plafon.

Didik mengatakan, setelah kejadian tersebut dia beraktivitas seperti biasa. Bahkan melakukan pembegalan. "Saya membegal sendirian, dengan jalan kaki karena itu jalan rusak dan sempit. Pasti yang naik motor pelan-pelan," paparnya.

Saat Kasiyati, warga Dusun Balak, Desa Ngabean Boja pada Jumat (23/2) melintas di Jalan Ngabean-Kliris, punggungnya dia sabet pakai tebu sebanyak tiga kali. Setelah terjatuh, sepeda motor yang dipakai korban dibawanya.

Berdasar laporan Kasiyati tersebut, Didik ditangkap Satreskrim Polres Kendal.

"Saya mengaku ke polisi, selain begal saya juga membunuh Fitri," terangnya.

Dia langsung saja mengaku karena merasa bersalah dan wajah Fitri selalu membayanginya setelah pembunuhan tersebut.

"Seolah-seolah Fitri ada di hadapan saya terus dan ngomong, kamu ta cekik kamu, ta cekik," kata Didik sembari menangis.

Dia berharap dengan pengakuan tersebut bisa mengurangi bebannya.

"Meski belum plong, tapi saya berharap dimaafkan. Mohon maaf untuk keluarga, keluarga korban. Saya khilaf, saya nekat," ujar Didik.

Seperti diketahui, Didik melakukan pembunuhan terhadap Fitri Anggraeni pada Jumat (16/2). Setelah dibunuh, jasad janda tersebut dicor di bak mandi di rumah Didik.(ma)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita