Rajin Selawat dan Sedekah, Yusuf Mansur Beli Mobil Hanya Rp 100 Ribu

Rajin Selawat dan Sedekah, Yusuf Mansur Beli Mobil Hanya Rp 100 Ribu

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Setiap orang tentu menginginkan mobil pribadi terparkir di garasinya. Namun karena beberapa hal seperti pertimbangan harga, niatan tersebut terpaksa harus dibendung dahulu. Nah bagi anda yang mengalami kesulitan tersebut bisa jadi cara Ustaz Yusuf Mansur ini bisa jadi kunci jawabannya yakni dengan selawat.

"Kalau mau beli mobil itu gampang, selawat dan sedekah saja," kata singkat saat berbincang bersama detikOto di Gedung Trans TV, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Dikesempatan yang sama, Ustaz Yusuf mengatakan bahwa bila melakukan sepuluh amalan baik maka hanya satu bulannya orang hanya mengeluarkan sedekah Rp 100 ribu untuk mendapatkan mobil berharga Rp 300 juta dalam jangka waktu tiga tahun. Bila tidak, tiap tahunnya keluarkan Rp 10 juta untuk beramal.

"Berapa harga mobilnya? Rp 300 juta. Kamu cukup keluarin uang Rp 30 juta. Dan itu kan tidak mesti sekali bayar, Rp 30 juta bikin deh tiga tahun jadi tiap setahunnya Rp 10 juta atau sebulan Rp 1 juta," paparnya.

"Hebatnya didalam agama ibadah itu banyak, tidak hanya sedekah. Jadi bisa juga beli lewat Dhuha. Maka, jadi Rp 500 ribu tuh dari sedekah. Kalau ada empat amalan, ada tahajud dan shalat berjamaah juga, jadi Rp 250 ribu. Kalau sudah 10 amalan seperti berbaik hati dengan tetangga dan orang tua, ya paling sedekahnya jadi Rp 100 ribu untuk mobil. Murah," tambah Ustaz Yusuf.

Cara lain juga bisa dilakukan, lanjutnya, yakni dengan mendatangi suatu showroom dan menunjuk satu mobil sembari berdoa dengan tulus untuk meminta kepada sang pencipta, Allah. Niscaya, mobil tersebut bakalan dikirim ke rumah cepat atau lambat.

"Cara paling jitu lagi untuk beli mobil, datengin aja showroom yang dimau. Doa deh di TKP. Ada tuh satu doa yang saya ajarkan. Tunjuk saja, lalu ngomong sama yang punya mobil, Allah. 'Ya Allah saya mau ini', nanti juga dianter," papar Ustaz Yusuf.

"Doanya di TKP, jangan di brosur," tutupnya. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita