Polisi selidiki kabar siswi SDN di Tangsel meninggal usai imunisasi difteri

Polisi selidiki kabar siswi SDN di Tangsel meninggal usai imunisasi difteri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Seorang siswa SDN 1 Rawa Buntu, Tangerang Selatan, dilaporkan meninggal setelah disuntik difteri di sekolahnya. Informasi kematian bocah bernama Nazwa Fahira Andrean itu beredar di media sosial sejak kemarin.

"Innalillahi wainna ilaihi rajiun telah meninggal dunia ananda Nazwa Fahira Andrean, 23 Februari 2018, siswi kelas 4B SDN 1 Rawa Buntu, malam tadi di Puskesmas Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan," tulis pesan berantai di pesan WhatsApp, Sabtu (24/2).

Dari pesan berantai itu, diinformasikan almarhumah memiliki riwayat penyakit asma. Dan sebelum meninggal, almarhumah disebutkan melakukan suntik difteri.

"Almarhumah informasinya memiliki riwayat asma dan sebelumnya usai melakukan suntik difteri II, beberapa hari lalu demam. Semoga Almarhummah Khusnul Khotimah serta segala amal ibadah almarhummah diterima Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan & ketabahan, amin," tulis dalam pesan berantai itu.

Dalam pesan berantai itu, tersirat pesan yang bunyinya. "Buat para orang tua, dokter, mantri atau perawat, dimohon memastikan kondisi anak-anak sebelum diberikan imunisasi difteri jangan sampai ada kesalahan prosedur karena kondisi anak atau riwayat penyakit sebelumnya. Bukan memasalahkan difterinya ya, ini sudah jalannya, kita kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," sebut dalam pesan itu.

Terpisah pihak SDN 1 Rawa Buntu membantah Nazwa meninggal dunia karena difteri. Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander mengatakan, pihak kepolisian setelah mengetahui viralnya pesan berantai yang menyebutkan seorang siswi meninggal dunia usai diimunisasi difteri langsung melakukan pengecekan.

"Benar, dipimpin Panit Reskrim kami lakukan pengecekan terkait kematian siswa SDN 01 Rawa Buntu yang viral meninggal seusai disuntik difteri II, pada hari Sabtu tanggal 24 Februari 2018," ucap Alex.

Dia menerangkan, berdasarkan hasil pengecekan itu, pihaknya memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya Marjaya (kepala sekolah SDN 01 Rawa Buntu dan Khadijah, Guru SDN 01 Rawa Buntu).

Dari keterangan kedua saksi, diketahui bahwa pihak Sekolah SDN Rawa Buntu mengadakan kegiatan suntik difteri II pada hari Senin tanggal 12 Februari 2018 lalu. Namun dipastikan bahwa almarhumah tidak dilakukan suntik difteri II.

"Keterangan pihak sekolah yang bersangkutan, tidak pernah suntik difteri di Sekolah baik suntik difteri I maupun difteri II," ujar Alex.

Namun begitu, polisi mengaku belum mengetahui apakah siswi itu melakukan suntik difteri di tempat lain. "Kami belum bisa pastikan itu, karena pihak keluarga belum bisa dimintai keterangan, karena masih syok," ucap Alex.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita