Pigai: Pernyataan Menteri Yohana Soal Perkawinan Dini Di Papua Sesat

Pigai: Pernyataan Menteri Yohana Soal Perkawinan Dini Di Papua Sesat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Tokoh Papua Natalius Pigai mengkritik pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise tentang tingginya perkawinan anak di Bumi Cenderawasih.

Menurutnya, pernyataan Yohana dalam rapat gabungan di DPR telah mendiskreditkan Papua. Bahkan Pigai menilai, dari pernyataan tersebut, Yohana telah menyejajarkan masyarakat Papua dengan hewan.

Dalam pemaparannya, Yohana menyebut persoalan masyarakat Papua, khususnya perempuan dan anak, tidak hanya gizi buruk dan campak. Perempuan dan anak di Papua juga menjadi korban dari perkawinan dini.

Saat tinjauan di Papua, Yohana mendapatkan perkawinan anak cukup tinggi. Anak usia 10 sampai 16 tahun sudah menikah, padahal secara fisik mereka belum siap untuk reproduksi namun sudah punya lima hingga delapan anak.

"Ini opini sesat bahkan merendahkan orang Papua karena hanya hewan saja yang bisa kawin di usia 10 tahun dan bahkan anak lima pula. Apakah masuk akal, pikiran dan perasaan," ujar Pigai dalam pesan singkatnya, Jumat (2/2).

Lebih lanjut, Pigai mengakui bahwa dirinya tidak ingin mengkritik menteri yang lahir di Tanah Papua itu, namun pernyataan Yohana telah menambah catatan panjang perlakuan pemerintah terhadap masyarakat Papua.

"Masyarakat Papua telah disuguhi hadiah bertubi-tubi, kematian anak-anak, pembunuhan, penyiksaan. Mertabat kami diinjak-injak dengan sebutan monyet. Hadiah terbesar pemerintah ini. Kenapa kami semua melawan dan menentang pemerintah periode ini adalah pertanyaan penting yang seharusnya cari tahu jawabannya," jelas mantan Komisioner Komnas HAM itu. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita