PDIP soal Elektabilitas Jokowi Turun: Banyak Survei Pesanan

PDIP soal Elektabilitas Jokowi Turun: Banyak Survei Pesanan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Elektabilitas Presiden Joko Widodo merosot tajam dalam hasil rilis lembaga survei Median, Kamis (22/2) lalu. Jokowi hanya mendapat elektabilitas sebesar 35 persen. Padahal, dalam rilis sebelumnya dari lembaga survei yang lain, elektabilitas Jokowi cenderung stagnan diangka 40 hingga 50 persen.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, elektabilitas seseorang yang naik turun itu adalah hal biasa. Namun, menurut dia, tidak semua hasil survei itu bisa dipercaya.

“Kalau hasil survei naik turun hal biasa. Tapi kalau konsisten menurun, kita akan liat metodologinya. Tentu kita akan meneliti kebenaran dari kecendrungan seperti itu. Tentu dengan catatan surveinya bukan survei abal-abal karena sekarang banyak survei pesanan,” katanya saat dihubungi, Jumat (23/2).

Maka dari itu, hasil survei tidak semuanya terpercaya, sebab terdapat lembaga survei yang tidak memliki kredibilitas atau abal-abal yang mengeluarkan hasil survei berdasarkan pesanan.


Dia menilai, hasil survei tentu akan dijadikan alat untuk mengkoreksi diri. Sehingga, jika ada suatu kesalahan bisa langsung dikoreksi dan ditindak lanjuti. Tapi, Hendrawan menegaskan rilis hasil survei tersebut perlu dicermati kebenarannya dan kredibilitasnya.

“Tapi sekali lagi perlu kita cermati dan tentu kita teliti lagi kebenaran survei tersebut,” tutur Hendrawan.

Hendrawan mengatakan, terdaftarnya lembaga survei di KPU sangat penting agar bisa menunjukan lembaga survei itu kredibel.

“Kami tidak mau buruk sangka terhadap survei seperti itu. Justru kami jadikan masukan untuk melakukan koreksi kebijakan bila perlu,” tutupnya.

Sementara dalam hasil survei yang dirilis oleh Poltracking, dari periode November 2017 hingga Februari 2018, elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan.

Poltracking mencatat, pada November 2017, elektabilitas Jokowi mencapai 41,5 persen dan di Februari 2018, elektabilitasnya menanjak menjadi 45,4 persen. [kmp]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA